SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Mayat yang ditemukan di sungai Desa Dukuh, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang Jumat, 12 Maret 2024 lalu akhirnya berhasil diidentifikasi.
Identitas korban berhasil diungkap setelah pihak keluarganya membaca berita kasus penemuan mayat.
“Dari pemberitaan kita menyebutkan ciri-ciri khusus jenazah yaitu tai lalat di pipinya dan gelang yang menyerupai tasbih di pergelangannya tangannya (sehingga diketahui pihak keluarganya),” kata Kapolsek Kragilan Kompol Firman Hamid dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis 18 April 2024.
Berdasarkan identitasnya mayat tersebut diketahui bernama Masdan. Ia merupakan warga Kampung Ciwiru, RT 001, RW 002, Desa Gandayasa, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. “Warga Cikeusal, jenazahnya sudah diantarkan ke rumah duka dengan pengawalan petugas kita,” ujarnya.
Firman mengatakan, sebelum ditemukan meninggal dunia korban sempat pamit dengan istrinya untuk bekerja ke Jakarta. Namun setelah pergi ke Jakarta, pihak keluarganya hilang kontak dengan korban. “Pamit ke istrinya mau kerja di Jembatan 5 Jakarta,” ungkapnya.
Firman menjelaskan, mayat korban tersebut ditemukan oleh warga bernama Suhadi (45). Mayat tersebut mengenakan kaos dengan motif warna garis hitam merah dan celana jeans warna hitam 3/4.
Penemuan mayat tersebut kemudian dilaporkan ke aparat kepolisian. “Mayat tersebut ditemukan oleh warga saat hendak mengecek genset,” katanya.
Firman mengungkapkan, saat ditemukan mayat tersebut dalam kondisi tertelungkup. Dari ciri-cirinya, selain berkepala botak dan memiliki gelang kecil menyerupai tasbih, mayat tersebut juga menggunakan kaos dengan motif warna garis hitam merah.
“Selain itu juga mengenakan celana jeans warna hitam 3/4. Mayat tersebut telah dievakuasi ke rumah sakit,” ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady membenarkan identitas korban sempat sulit diungkap. Hal ini dikarenakan, kondisi jasadnya yang sudah mengalami pembusukan.”Sudah membusuk (alasan sulit teridentifikasi),” ujarnya.
Andi menjelaskan, mayat tersebut telah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Banten. Dari hasil autopsi penyebab kematian korban disebabkan oleh tenggelam. “Tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban, korban meninggal akibat tenggelam,” ujar pria asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ini.
Andi mengungkapkan, dari pemeriksaan forensik, korban meninggal dunia diperkirakan sudah tiga hari sejak penemuan mayat. “Diperkirakan kematian sudah tiga hari,” tutur mantan Kasatreskrim Polres Lebak ini.
Reporter: Fahmi
Editor: Aas Arbi