TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID.- Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang, Jamalludin, meminta seluruh guru di Kota Tangerang tidak berperilaku hedonisme. Permintaan tersebut disampaikan Jamal akibat tingginya jumlah guru di Indonesia yang terjerat utang pinjaman online alias pinjol.
Kepala Dindik Kota Tangerang, Jamalludin, mengatakan, terkait pinjol pihaknya akan memberikan sosialisasi kepada para guru untuk tidak hidup bermewah-mewahan.
“Nafsu dengan pendapatan kadang-kadang tidak seimbang. Jadi dia dapat uangnya misal Rp 4 juta tapi ingin lebih banyak lagi. Ini akan kami sosialisasikan agar para guru hidup sederhana,” ucapnya, Kamis, 2 Mei 2024.
Jamal mengatakan, untuk para guru diharapkan tidak menggunakan produk branded yang memiliki harga mahal demi sebuah gengsi.
“Untuk para guru cukup menggunakan produk KW3. Cukup belinya di Tanah Abang dan Pasar Senen. Jangan di brand-brand yang mahal itu,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Ketua PGRI Kota Tangerang ini.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan menemukan jika 42 persen guru di Indonesia menjadi korban pinjol.
Korban lainnya yakni datang dari korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 21 persen dan ibu rumah tangga sebanyak 17 persen.
Selain itu, korban jeratan pinjol juga datang dari karyawan sebanyak sembilan persen, pedagang empat persen, pelajar sebanyak tiga persen, tukang pangkas rambut dua persen, dan ojek online satu persen. (*)
Editor: Agus Priwandono