CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID-Walikota Cilegon Helldy Agustian meminta kepada dewan juri untuk menguliti dan mencecar para camat dan lurah dalam kompetisi Camat lurah terbaik tahun 2024.
Hal itu disampaikan Helldy saat menyampaikan sambutan sekaligus membuka kegiatan kompetisi camat dan lurah terbaik tahun 2024 dalam pemaparan dan pemahaman terhadap 10 janji politik, 19 prioritas daerah dan inovasi Walikota Cilegon di aula Setda II Kota Cilegon, Rabu 19 Juni 2024.
“Saya minta kepada dewan juri dalam penilaian nanti, camat atau lurah dicecar atau dikuliti abis, jangan sampai dikasih jeda. Cecar terus tentang program kita,” cetus Helldy.
Dilakukan Helldy, dengan kegiatan ini pihaknya ingin menguji dari para camat dan lurah seberapa mereka mengetahui dari sejumlah program baik janji politik maupun inovasi yang telah dirinya lakukan selama memimpin Kota Cilegon.
“Untuk itu, hari ini kita kumpulkan untuk mengetahui seberapa mereka paham, karena meski program kita baik tapi mereka tidak tahu ya tidak sampai ke masyarakat juga, tentu ini sangat rugi,” ujarnya.
“Makanya kita buat kompetisi camat dan lurah berprestasi upaya untuk mengetahui program-program kita sesuai dengan kapasitas daripada camat dan lurah,” tambahnya.
Dia juga menuturkan, arti dari berprestasi di situ, baik camat dan lurah dapat mengetahui semua program-program pemerintah baik program 10 janji kampanye maupun 19 program prioritas daerah dan inovasi yang sudah dilakukan.
“Karena camat dan lurah itu punya peran di wilayahnya, kalau ini tidak disosialisasikan kasian juga masyarakatnya tidak mengetahui atau memanfaatkannya,” ujarnya.
“Kegiatan ini juga lebih ke arah kapasitas dan kemampuan dan keseriusan camat dan lurah dalam rangka memberikan pemahaman, pengetahuan ini, jadi tidak hanya Walikota saja yang tahu tapi tingkat lurah dan camat juga harus tau,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Asda I Setda Kota Cilegon, Tatang Muftadi menambahkan, kompetisi ini dilakukan bagaimana baik dari camat dan lurah bisa menerjemahkan program skala prioritas 10 Jani politik Walikota Cilegon.
“Jadi bagaimana lurah dan camatnya bisa menterjemahkan dan menysosialisasikan sekaligus mengaplikasikan karena program walikota itu bukan hanya di kota saja tapi ujung tombaknya ada di masyarakat,” tambahnya. (*)
Reporter: Raju
Editor: Agung S Pambudi