TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-20245 memasuki agenda pandangan umum fraksi-fraksi atas pidato penjelasan Walikota Tangsel.
Sejumlah fraksi memberi catatan-catatan agar Pemkot Tangsel segera melakukan evaluasi terhadap Raperda RPJPD yang disusun Walikota Tangsel Benyamin Davnie pada rapat paripurna Senin, 22 Juli 2024, di gedung DPRD Tangsel.
Fraksi Demokrat mengatakan, berdasarkan isi Rancangan Akhir RPJPD tahun 2025-2045, ada kecenderungan pendapatan daerah dimaksimalkan melalui BPHTB. Hal tersebut dapat terlihat adanya tingkat kejenuhan dan terjadinya penurunan perumahan baru, akibat keterbatasan lahan perumahan.
Ketua Fraksi Demokrat Rizki Jonis menilai, dilihat data yang ada, target PDRB Kota Tangerang Selatan sangat tinggi sebesar 404,5-415 pada tahun 2045.
“Fraksi Partai Demokrat memahami, tingginya target PDRB tersebut merupakan angka penyesuaian dari target nasional. Namun demikian jika kita hitung rata-rata peningkatan PDRD tiap tahun, kami agak meragukan target tersebut dapat tercapai, mengingat terjadinya pelambatan secara beberapa variabel akibat resesi global,” ujar Ketua Fraksi Demokrat, Rizki Jonis.
Sementara Fraksi PDIP menilai perlu adanya strategi yang lebih terfokus dan terukur untuk memastikan bahwa semua indikator TPB dapat dicapai dengan baik dalam perencanaan jangka panjang yang baru, memastikan bahwa setiap warga merasakan manfaat pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
“Untuk mencapai visi Hunian Nyaman, Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan, implementasi RPJPD 2025-2045 Kota Tangsel, harus terintegrasi dengan data sosial dan kebutuhan nyata masyarakat. Keterlibatan masyarakat dan transparansi dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan juga sangat penting untuk memastikan visi ini dapat tercapai dengan efektif dan berkelanjutan,” ujar Ketua Fraksi PDIP Putri Ayu Anisya.
Sementara itu Fraksi Gerindra menanggapi hasil evaluasi RPJPD 2005-2025 menunjukkan bahwa masih terdapat persoalan fundamental seperti belum optimalnya daya saing SDM di level nasional dan internasional, laju Indeks Pembangunan Manusia yang melambat, adanya ketimpangan ekonomi, kesenjangan pendapatan antar penduduk, belum optimalnya pengembangan UMKM dan sektor ekonomi kreatif.
Selain itu, Fraksi Gerindra-PAN menilai belum optimalnya penyediaan dan layanan infrastruktur dasar, penurunan daya dukung lingkungan, permasalahan
persampahan, dan ketahanan bencana. Kemudian, belum optimalnya pengembangan olahraga, pemuda, dan
keluarga.
“Hasil evaluasi RPJPD tahun 2005-2025 tersebut menjadi rumusan permasalahan yang jelas dan faktual. Oleh karena itu, kami mendorong agar dari hasil evaluasi tersebut harus disusun
indikator, target capaian yang jelas baik secara kuantitaf maupun kualitatif dalam Rancangan Perda RPJPD 2025-2045, untuk menyelesaikan permasalahan kota guna tercapai visi dan misi Tangsel 2045 dan Indonesia Emas 2045,” ungkap Ketua Fraksi Gerindra-PAN Ahmad Syawqi.
Sementara iFraksi PSI menilai raperda itu harus mampu menangani persoalan pada bidang pendidikan dan kesehatan, sebab PSI menilai akses dan layanan pendidikan yang berkualitas serta akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Kota Tangsel masih belum merata.
“Seperti kita ketahui bersama, banyak siswa dan siswi yang masih belum bisa tertampung di SMP negeri, oleh karena itu pemerintah kota harus terus memenuhi kebutuhan dengan membangun SMP Negeri baru, minimal 1 SMP Negeri di setiap kelurahan,” terang Ketua Fraksi PSI Alexander Prabu.
Alexander mengatakan, penyelesaian terhadap isu-isu stunting, gender, kesehatan ibu dan anak, angkatan kerja, pemberdayaan, bonus demografi,
ekonomi kreatif dan isu lainnya merupakan modal dasar yang penting dan perlu menjadi fokus program trasnformasi pada RPJPD ini.
“Oleh karena itu, Fraksi PSI meminta kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan agar dalam penyusunan RPJPD tersebut mengaktifkan komunikasi dan koordinasi antarpihak dan menargetkan Indikator dengan penuh perhitungan,” ungkapnya.
Reporter: Syaiful Adha
Editor: Aas Arbi