PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Pandeglang, Ipda Taufik Firdaus mengungkap angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pandeglang masih tinggi, rata-rata di dominasi kendaraan sepeda motor.
Ipda Taufik Firdaus menyatakan bahwa kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pandeglang cenderung terjadi akibat pengendara dan penumpang yang tidak mematuhi aturan, khususnya dalam penggunaan helm.
“Untuk kecelakaan itu kebanyakan dari tidak menggunakan helm, banyak sepeda motor atau penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm yang tadinya mestinya mereka ini luka ringan karena tidak pakai tutup kepala (helm,-red) akhirnya menjadi luka berat apalagi hingga meninggal dunia,” ungkapnya, Minggu 20 Oktober 2024.
Ipda Taufik Firdaus mengatakan bahwa pada tahun 2023, angka kecelakaan tercatat mencapai 140 kejadian, di mana 80 persennya melibatkan kendaraan sepeda motor.
Sementara itu, pada tahun 2024 terjadi peningkatan sebesar 20 persen. Dari Januari hingga Oktober 2024, tercatat 100 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm.
Dengan demikian, Satlantas Polres Pandeglang menekankan kepada pengendara sepeda motor untuk menggunakan helm saat dalam berkendara di jalan raya.
Saat ini, Satlantas Polres Pandeglang sedang gencar-gencarnya menggelar Operasi Zebra Maung 2024 sebagai upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Pandeglang.
“Ya, betul. Tujuan dari operasi ini adalah untuk menurunkan angka kecelakaan,” ujarnya.
Ia juga berharap kesadaran masyarakat dalam penggunaan helm saat berkendara meningkat, sehingga dapat mengurangi angka fatalitas kecelakaan, meskipun hingga saat ini kesadaran tersebut belum mencapai 100 persen.
“Masalahnya, masyarakat cenderung lebih sadar hanya ketika ada kehadiran polisi. Meskipun kami telah memasang ETLE, pelanggaran masih tetap terjadi. Oleh karena itu, pimpinan kami, Kapolda dan Mabes Polri, menekankan pentingnya kembali memberlakukan tilang manual untuk meningkatkan efektivitas penindakan ETLE,” pungkasnya.
Editor: Bayu Mulyana