LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Cuaca ekstrem dan musim penghujan yang melanda Kabupaten Lebak menjadi peringatan serius bagi masyarakat untuk waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). Sepanjang 2024, dari Januari hingga 1 Agustus, tercatat 2.371 kasus DBD dengan delapan orang meninggal dunia. Angka ini meningkat tajam sebesar 212 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 760 kasus dengan empat kematian.
Ketua DPRD Lebak, dr. Juwita Wulandari, meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran DBD yang melonjak signifikan tahun ini. “Masyarakat harus waspada akan timbulnya DBD saat cuaca ekstrem seperti sekarang. Apalagi, DBD di Lebak meningkat tajam. Tentu ini harus diwaspadai agar kasus DBD di akhir tahun bisa ditekan,” ujar Juwita, Minggu, 20 Oktober 2024.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, politikus PDIP tersebut meminta masyarakat Lebak untuk kembali menggalakkan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas). Menurut Juwita, gerakan Jumat Bersih (Jumsih) yang selama ini diinisiasinya hanya akan efektif jika didukung oleh seluruh elemen masyarakat. “Gotong royong menjaga kebersihan lingkungan adalah kunci utama. Fogging bukan solusi utama untuk memberantas DBD, hanya untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk,” tegasnya.
Senada dengan Juwita, Plt Kepala Dinas Kesehatan Lebak, dr. Budhi Mulyanto, juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di tengah musim penghujan. Ia telah menginstruksikan 43 kepala puskesmas dan tenaga kesehatan di desa-desa untuk aktif menyosialisasikan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada masyarakat. “PSN harus ditingkatkan, terutama di musim penghujan dan pancaroba, karena curah hujan yang tinggi memperbanyak tempat berkembang biak nyamuk penular DBD,” jelas Budhi.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi terkait pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah peningkatan kasus DBD. “Kebersihan lingkungan, terutama setelah hujan, menjadi poin penting dalam memberantas nyamuk Aedes aegypti. Pembersihan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk harus dilakukan minimal seminggu sekali,” tambahnya.
Editor : Merwanda