LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID-Banjir perkotaan mendapat sorotan dari berbagai pihak salah satunya dari Calon Bupati Lebak Nomor Urut 1 dalam debat kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 pada Kamis (14/11) lalu.
Permasalahan banjir perkotaan memang menjadi persoalan baru di Kabupaten Lebak. Karena pada Juli 2024 lalu, khususnya Alun-alun Kota Rangakasbitung dan pusat pemerintahan Kabupaten Lebak terendam oleh banjir yang cukup parah.
Calon Bupati Lebak Nomor Urut 1 Hasbi Jayabaya memiliki program khusus dalam mengatasi banjir di wilayah perkotaan. Langkah tersebut, disiapkanya setelah wilayah Kota Rankasbitung sering dilanda banjir.
Menurutnya, persoalan banjir karena tidak terawatnya drainase dan gorong-gorong. Lebih lanjut, ke depan ia akan menyiapkan program pembersihan dan pembangunan gorong-gorong.
“Banjir terjadi karena drainase yang kurang terawat, beberapa waktu lalu Kota Rangkasbitung saat kepemimpinan Pj Bupati sering dilanda banjir. Kondisi itu karena drainase dan gorong-gorong yang mengalam pendangkalan,” terang Hasbi kepada RADARBANTEN.CO.ID, Senin 18 November 2024.
“Karena jika kondisi hujan deras, dalam waktu 1 jam Kota Rangkasbitung bisa terendam banjir. Jadi harus ada pengelolaan drainase dan gorong-gorong yang harus di rawat,” lanjutanya.
Hasbi menjelaskan, harus ada kolaborasi bersama antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Ke depannya jika saya terpilih, kami akan membentuk kampung siaga bencana yang ada di 345 desa/keluarahan di Lebak. Tentunya persoalan banjir di perkotaan ini menjadi perhatian kita untuk menuntaskannnya,” terangnya
Ia menyampaikan, bahwa dibentuknya kampung siaga bencana dalam rangka membentuk kampung tangguh bencana. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan pengetahuan mengenai mitigasi bencana di setiap desa dan kampungnya.
“Kampung siaga bencana kami siapkan, untuk membentuk kampung tangguh bencana dan juga masyarakat yang tangguh dan siapa menghadapi segala kemungkinan bencana yang terjadi,” pungkasnya.
Reporter: Nurandi
Editor: Agung S Pambudi