TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-UPTD SDN Cilenggang 04 menjadi satu-satunya wakil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel, terpilih mengikuti Empowering Movement Fest, pada 13-15 Desember 2024, di Bintaro Jaya Xchange.
Ajang ini diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Tangsel, sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang mampu menciptakan ide serta karya kreatif yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas.
Kepala SDN Cilenggang 4, Dini Aini Dewi Asih mengatakan, sebagai kepala sekolah, dirinya menginisiasi pembuatan sebuah kartu, dimana terdapat barkode didalamnya.
Barcode di kartu tersebut ketika di scan menggunakan handphone, akan muncul identitas siswa.
“Kartu tersebut bertujuan mempermudah pengawasan, maka kami terpikir ide membuat “Kartu Identitas Penjemput Siswa”,” ujar Dini, Jumat 13 Desember 2024.
Dini mengatakan, ihwal terciptanya pembuatan kartu identitas penjemput siswa adalah saat sedang marak-maraknya kasus penculikan disertai pemerkosaan kepada siswa beberapa bulan yang lalu.
“Jadi ini adalah ikhtiar kami mencegah terjadinya kasus serupa kepada anak-anak kami,” ucapnya.
Dini menjelaskan, kartu identitas penjemput siswa diberikan kepada orangtua siswa. “Jadi saat orangtua hendak menjemput, wajib mengeluarkan kartu ini ke penjaga sekolah. Kartu ini jadi akses orangtua dapat menjemput anak mereka,” ucapnya.
Dini mengatakan, bagi siapapun yang tidak memiliki kartu Identitas penjemput siswa, maka tidak akan diperbolehkan untuk menjemput siswa dan dapat diduga mereka yang tak memiliki kartu berniat jahat.
“Jadi kalau tidak memiliki “Kartu Identitas Penjemput Siswa”, kami tidak akan izinkan untuk menjemput. Jadi memang kartu ini sangat penting,” jelasnya.
Dini menuturkan, jika orangtua siswa berhalangan untuk menjemput langsung anaknya, mereka diperbolehkan untuk memberikan kartu tersebut ke keluarga terdekat mereka untuk menjemput.
“Ketika menjemput bebas siapa aja, karena satu kartu, satu siswa, satu orangtua. Kalau yang tidak pakai kartu kan kelihatan, dan kita wajib bertanya mana kartunya,” terangnya.
Menurut Dini, jika orangtua siswa menggunakan jasa ojek online (ojol) untuk menjemput siswa, caranya juga sama, yakni memfoto kartu tersebut kepada driver, lalu driver memperlihatkan kartu tersebut kepada penjaga sekolah.
Editor: Bayu Mulyana