SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pedagang Kaki Lima (PKL) di Stadion Maulana Yusuf (MY) Kota Serang protes setelah dilakukan penertiban dan pemindahan lokasi berjualan ke area dalam kawasan stadion.
Pedagang mengaku khawatir, jika dagangannya itu menjadi sepi setelah penertiban. Adanya gate parkir di pintu masuk Stadion Maulana Yusuf menjadi penyebab kekhawatiran itu.
Pedagang merasa Pemkot Serang dalam hal ini Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang, belum memberikan kepastian atas aspirasi para pedagang.
Terlebih, para PKL yang berjualan rata-rata menggantungkan hidup-nya dari hasil penjualan dagangannya.
Diketahui, Disparpora Kota Serang telah merelokasi para PKL yang berjualan di luar area Stadion Maulana Yusuf, ke samping Gelanggang Olahraga (GGR), pada Senin, 16 Desember 2024 kemarin.
Relokasi itu bertujuan, untuk menghilangkan kekumuhan dan juga kemacetan, akibat adanya aktivitas para PKL yang dianggap mengganggu lalu lintas.
Rudi, salah satu pedagang kopi di Stadion MY mengatakan, pemindahan lokasi para PKL untuk berjualan ke dalam Stadion MY akan berdampak pada hasil jualannya.
Menurut Rudi, adanya gate parkir yang terpasang di pintu masuk disebut akan membuat pengunjung tidak akan menghampiri lokasi PKL yang baru.
“Ada sepi pengunjung. Pengunjung juga males masuk dengan adanya parkir,” kata Rudi saat ditemui di Stadion Maulana Yusuf, Selasa, 17 Desember 2024.
Rudi mengaku, para PKL keberatan dengan pemindahan lokasi berjualan. Selain adanya gate parkir, lokasi yang baru ini terbilang terlalu jauh dari lalu lalang para pengunjung stadion.
“Tapi kalau parkiran itu tetap berjalan juga, pedagang juga nggak bakal mau masuk ke dalem. Apa lagi udah paling belakang di sini, orang dagang di depan aja sepi,” ungkap Rudi.
Editor: Abdul Rozak