SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak 29 pelajar menjalani rehabilitasi narkoba di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten selama tahun 2024 ini. Mereka menjalani rehabilitasi di Klinik Pratama BNN Provinsi Banten.
Kepala BNN Provinsi Banten, Rohmad Nursahid menjelaskan, 29 pelajar tersebut semuanya berasal dari SMK. Mereka mengikuti program rehabilitasi setelah dilakukan skrining dan positif mengonsumsi narkoba.
“Pada tahun 2024, terdapat empat SMK dan SMA sederajat yang dilakukan skrining dan deteksi dini dengan jumlah total yang di skrining 180 siswa. Hasil skrining tersebut 29 siswa terindikasi merupakan penyalahgunaan narkoba,” katanya, Selasa 24 Desember 2024.
Rohmad menjelaskan, alasan para pelajar tersebut mengonsumsi narkoba tersebut karena dua. Pertama, karena ingin coba-coba dan pergaulan. “Kebanyakan karena pergaulan,” ujarnya.
Rohmad mengungkapkan, para pelajar yang menggunakan narkoba ini biasanya akan melakukan tawuran. Narkoba diyakini membuat mereka lebih berani. “Biasanya sebelum tawuran,” ujarnya.
Koordinator Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Banten, Budy Tjoanda menambahkan, pihaknya meminta kepada pihak sekolah untuk berperan aktif dalam memberantas penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Pihaknya siap melakukan pemeriksaan narkoba apabila diminta oleh sekolah. “Kita tidak bisa kalau tidak diminta oleh pihak sekolah,” ujarnya.
Rudy mengatakan, rehabilitasi di Klinik Pratama BNN Provinsi Banten tidak dipungut biaya. Ia mempersilahkan bagi pengguna narkoba untuk menggunakan layanan tersebut. “Tidak ada biaya,” tegasnya.
Rudy juga mengatakan, pihaknya terus mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses rehabilitasi dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh pemuda serta unsur pemerintah. “Unit Intervensi berbasis masyarakat ini terbentuk binaan dari BNN Provinsi Banten tahun 2024. Saat ini sudah ada dua lokasi,” tuturnya.
Editor: Mastur Huda