LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Kekecewaan terjadi pada puluhan jemaah umrah asal Kabupaten Lebak yang gagal berangkat ke tanah suci pada Kamis 6 Februari 2025 lalu. Alih-alih berangkat ke tanah suci, 49 jemaah yang berasal dari berbagai kecamatan, merasa ditipu dan ditelantarkan saat berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Dalam video viral yang beredar di masyarakat para jemaah merasa pihak travel tidak jelas. Pada video viral tersebut, para jemaah mengungkapkan kekecewaannya karena gagal berangkat.
“Kami selaku jemaah dari Kurnias Travel meminta pertanggungjawaban uang kembali, plus kompensasinya. Setuju! (seru jemaah lainnya). Uang kembali 1×24 jam, bukan hanya uang yang kita bayarkan buat biaya umrah, tetapi semua kerugian harus diganti 1×24 jam. Kami meminta dana dikembalikan 100 persen beserta kompensasi, kerugian, waktu, materi dan tenaga. Saya meminta, bukan hanya uang ke travel yang masuk, tetapi biaya kompensasi kerugian, saya memberi waktu 1×24 jam untuk di refund kalo engga akan kami viralkan dan kami tempuh jalur hukum,” katanya dalam video tersebut.
Menurut keterangan beberapa jemaah, mereka telah menyetor uang kepada agen perjalanan yang mengklaim memiliki izin resmi untuk memberangkatkan jemaah ke Tanah Suci.
“Kemarin pihak travel mebohongi kami dengan mengaku sudah ada tiket pesawat Lion, namun tak kunjung menunjukkan bukti ke jamaah. Ternyata visa nya pun belum ada,” kata Muklis seorang jemaah asal Rangkasbitung dihubungi Radarbanten.co.id melalui telepon, Minggu 9 Februari 2025.
Ia mengungkapkan, setelah menunggu lama pihak travel tiba-tiba mengumumkan pembatalan para jemaah saat berada di Bandara. “Setelah menunggu lama di Bandara, sekitar pukul 14.00 WIB pihak travel mengumumkan pembatalan keberngkatan. Paspor dan kartu kuning dikembalikan oleh pihak travel,” sambungnya.
Muklis berharap, pihak travel bertanggungjawab dan mengembalikan uang jemaah yang sudah dibayarka jemaah. Menurutnya, para jemaah sudah berjuang mengumpulkan dana namun kenyataan pahit harus diterimanya karena pihak travel tidak bertanggungjawab.
“Harapan saya pihak travel mengembalikan uang 100 persen uang perjalanan umroh beserta kompensasi kerugian materil antara lain transport tol dan bensin ke airport serta paket internet umroh yg sudah dibeli. Kedua pihak travel mengakui kesalahan dan kelalaiannya di sosmed berupa video dan bersedia mengembalikan uang jamaah serta bersedia ditindak sesuai hukum yang berlaku,” ucapnya.
Sementara itu, Nia pemilik Kurnias Travel menjelaskan, bahwa pihaknya sama sekali tidak menipu para jemaah. Menurutnya, gagal berangkatnya para jemaah karena ada tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Nah saya singkat cerita gini, jadi ada satu orang. Terus udah gitu orang ini bisa ngadain visa dan hotel Makkah Madinah. Jadi kata saya oke nggak apa-apa tapi harus amanah, karena ini uang jemaah,” kata Nia saat dihubungi melalui telepon.
Dijelaskannya, orang tersebut terus meminta kepadanya agar pemesanan tiket pada tanggal 19 Januari 2025 mendatang diserahkan ke orang tersebut. Akhirnya dirinya memberikan tanggungjawab pemesanan kepada orang tersebut. Lebih lanjut, bahwa dirinya tidak punya niat menipu jemaah.
“Saya titip pesan yang amanah ya, uang saya kasih dan tiket yang dipesan tak kunjung ada, hingga tanggal pemberangkatan yang akhirnya membuat jemaah gagal berangkat. Saya juga saat sedang mengusahakan untuk memberangkatkan jemaah, namun karena tiket pesawatnya nggak ada,” pungkasnya.
Editor: Bayu Mulyana