PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Wacana reaktivasi jalur kereta api (KA) Rangkasbitung–Pandeglang semakin menguat. Pembahasan terkait proyek ini terus dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI serta Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta.
Selain itu, pemerintah masih mematangkan konsep reaktivasi jalur kereta api (KA) Rangkasbitung-Pandeglang, termasuk mengantisipasi dampak sosial (damsos). Pasalnya, banyak ruas jalur yang saat ini telah disewakan dan ditempati warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, proyek reaktivasi ini direncanakan mulai pada 2027. Namun, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta masih perlu melakukan peninjauan lahan sebelum proyek berjalan. Kajian lebih lanjut juga akan dilakukan untuk memastikan hak-hak masyarakat di sekitar jalur tetap diperhatikan.
Jalur rel kereta api di Kampung Kadomas, Kelurahan Pandeglang, masih terlihat di beberapa titik. Namun, berdasarkan pantauan di lokasi, sebagian jalur sudah dibangun rumah dan ditanami tanaman yang dilingkari pagar kayu.
Warga yang tinggal di sekitar bantaran rel kereta api Anton mengaku sudah mengetahui rencana reaktivasi jalur KA Rangkasbitung-Pandeglang. Namun, mereka belum mendapat informasi pasti kapan proyek itu akan dimulai.
“Iya, sudah tahu kalau jalurnya mau diaktifkan lagi, cuma belum ada info kapan mulai dibangun,” katanya, Minggu 9 Februari 2025.
Anton menambahkan, masyarakat pada dasarnya mendukung reaktivasi jalur KA tersebut. Namun, hingga kini belum ada informasi terkait dana kerohiman bagi warga yang terdampak.
“Kalau kami sebagai masyarakat sih setuju saja, tinggal ikut keputusan pemerintah,” ujarnya.
Ia melanjutkan, bahwa sejumlah petugas dari pihak terkait sempat meninjau jalur perlintasan kereta api Rangkasbitung-Pandeglang beberapa waktu lalu.
“Iya, kemarin-kemarin ada petugas yang datang ke sini, mungkin ngecek jalur kereta api,” tuturnya.
Editor: Bayu Mulyana