CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Tim Transisi Walikota Cilegon terpilih Robinsar dan Wakil Walikota terpilih Fajar Hadi Prabowo, menyampaikan bahwa rencana 100 hari program Robinsar Fajar telah terukur dan terencana dengan baik.
Hal itu disampaikan oleh Tim Transisi Bidang Kajian Strategis Data dan Program, Denardo saat di wawancara oleh Radar Banten melalui sambungan telepon pada Rabu (12/2).
Denardo menyampaikan bahwa program Robinsar Fajar tidak tiba tiba muncul begitu saja tapi berdasarkan kajian dan analisa yang mendalam.
Tim transisi menggunakan metode SMART, yang teridiri dari Specific atau jelas Measurable atau terukur, Achievable atau dapat dicapai, Relevant atau sesuai, dan Time-Bound atau memiliki batas waktu tertentu.
“Jadi jika ini dinilai ambisius oleh sejumlah pihak, tapi menurut kami ini sangat terukur, sesuai dengan kondisi dan situasi di Pemkot Cilegon,” ucap Denardo.
Denardo menyampaikan bahwa ke depan Robinsar Fajar akan menerapkan prinsip pentahelix untuk realisasi program kerja.
“Kita coba lakukan kolaborasi dengan industri atau konsep kolaborasi dan kerja sama dengan dunia usaha, jadi tidak mengandalkan APBD sepenuhnya atau APBD mindset,” tambahnya.
Pria yang juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi di Kota Cilegon ini juga menyampaikan bahwa Robinsar akan memaksimalkan kolaborasi dengan Industri yang sebelumnya belum terjalin dengan maksimal.
“Jadi kita melihat ruang potensi yang selama ini belum disentuh oleh pemerintah sebelumnya, salah satunya kolaborasi dengan industri, yang akan kita coba dorong dan lakukan. Akan kita upayakan,” ucapnya.
Ia yakin karena latar belakang dari Robinsar dan Fajar sendiri adalah pengusaha, sehingga diyakini mampu melakukan pendekatan yang lebih baik dalam memahami kebutuhan Industri.
“Karena dari profesional dan pengusaha juga harapanya Robinsar Fajar bisa lebih memahami, bagaimana pola pendekatan yang tepat terhdap dunia industri, walau dulu sudah dilaksanakan, tapi ada yang harus ditingkatkan contohnya metode pendekatan,” tambahnya.
Denardo menambahkan bahwa membangun sinergitas dan kerjasama dengan industri menjadi salah satu program kerja prioritas Robinsar Fajar.
“Akan sangat jauh pola nya yah, sangat beda, jadi nanti juga akan ada pertemuan informal dengan industri, yang sebelumnya tidak begitu intens, kedepan akan sangat intens, karena menjadi bagian dari Program 100 hari Robinsar Fajar,” pungkasnya.
Terakhir Denardo menyampaikan soal pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) dan pelabuhan yang dinilai ambisius, tidak akan langsung pembangunan fisik.
“Jadi ini yang sering menjadi salah paham, kita tidak akan membangun secara fisik langsung, kita juga tetap menyesuaikan dengan kondisi keuangan daerah, dan juga di 3 bulan pertama itu akan fokus penyiapan kerangka nya sebelum pembangunan, sifatnya lebih ke kajian,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya, juga akan melihat pendekatan yang paling sesuai dalam proses 100 hari kerja Robinsar Fajar, dipastikan tidak akan mengandalkan APBD.
Editor: Abdul Rozak