LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Perum Bulog terus memperkuat komitmennya untuk mendukung kesejahteraan petani melalui penyerapan gabah hasil panen di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, dan Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya stabilisasi harga pangan dan mendukung ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di kedua daerah tersebut.
Febby Novita, Direktur Bisnis Perum Bulog, menjelaskan bahwa program penyerapan gabah atau jemput gabah petani merupakan bagian dari stabilisasi harga pangan.
Selain itu, Bulog di Lebak dan Pandeglang diharapkan dapat menjadikan Banten sebagai daerah penyangga swasembada pangan nasional.
“Hasil gabah yang diserap akan diolah dan disimpan dalam bentuk beras oleh Bulog. Dengan demikian, beras ini nantinya akan dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas,” ujar Febby kepada Radarbanten.co.id, Sabtu, 1 Maret 2025.
Gabah yang dibeli dari petani akan diproses di penggilingan padi terdekat yang memiliki fasilitas pengeringan.
Sebelum beras disimpan di gudang Bulog, kualitas beras akan diperiksa terlebih dahulu.
Bulog memastikan beras yang ditampung memenuhi standar kualitas, seperti kadar air, butir patah, kadar menir, dan derajat sosoh.
“Untuk memastikan kualitas gabah yang dibeli sesuai standar, tim Bulog akan turun ke lapangan untuk menganalisis kualitas gabah yang ditawarkan petani,” tutup Febby.
Program penyerapan gabah ini memberikan keuntungan langsung bagi petani.
Harga yang diterima petani adalah Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP), lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang ditawarkan tengkulak yang hanya sekitar Rp 6.000 per kilogram.
Agus, seorang petani asal Malingping, menyambut positif kebijakan ini karena membantu mengurangi kerugian yang sering terjadi akibat fluktuasi harga gabah.
“Dengan adanya program jemput gabah, sangat membantu kami. Sejak panen, kami sudah didata dan Bulog hadir langsung untuk membeli gabah kami. Ini sangat menguntungkan petani karena ada pihak yang siap menerima hasil panen kami,” ujar Agus.
Ia menambahkan bahwa penyerapan gabah ini tidak hanya menjaga kestabilan harga beras, tetapi juga memberikan jaminan harga yang adil bagi para petani.
“Program Bulog yang membeli gabah langsung memberi rasa aman bagi kami. Kami diberi jaminan harga yang lebih stabil dan adil,” terangnya.
Editor: Agus Priwandono