CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID–Pemerintah Kota Cilegon memastikan program beasiswa pendidikan Full Sarjananya akan berlanjut dengan tagline “Cilegon Juara” di masa kepemimpinan Robinsar Fajar.
Namun, ke depan program ini akan diarahkan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan industri, sebagai bagian dari strategi link and match antara pendidikan dan dunia kerja.
“Karena kan nanti kebijakan hari ini akan kita sesuaikan dengan kebutuhan industri link and match. Apakah kebutuhannya contoh tentang kimia, maka itu yang harus diprioritaskan,” ujar Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Cilegon, Rahmatullah, saat diwawancara Radar Banten.
Menurut Rahmatullah, arah kebijakan beasiswa akan bergeser dari fokus kuantitas ke peningkatan kualitas. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap di dunia kerja.
“Jadi tidak lagi kuantitas tapi kualitas. Berarti ada prodi yang khusus. Tapi kan kita juga butuh ini, kita juga butuh guru, kita juga butuh ekonom, bukan hanya butuh orang-orang industri. Ke depan kan diversifikasi perlu,” katanya.
Rahmatullah menegaskan bahwa Pemkot tetap mempertimbangkan berbagai disiplin ilmu demi menyiapkan sumber daya manusia yang seimbang.
“Karena dalam rangka mempersiapkan SDM tentunya harus sisi berbagai bidang ini. Cuma supaya lebih tepat, sesuai dengan kebutuhan industri, biar tidak terjadi lagi buang-buang waktu menjadi pengangguran yang setelah selesai, setelah lulus,” tuturnya.
Saat ini, pihak Kesra tengah melakukan proses verifikasi data untuk pembayaran beasiswa semester berjalan.
“Alhamdulillah yang 3.986 tetap dilanjutkan sampai dengan tuntas, sampai dengan selesai. Tentunya sesuai dengan kreatif dan epok yang diperoleh penerima mahasiswa,” katanya.
Tahun ini, Pemkot masih akan merapatkan arah kebijakan beasiswa baru.
“Tahun ini Insya Allah kebijakannya apakah sama atau tidak, hari Kamis nanti kita rapatkan,” ujar Rahmatullah.
Ia menjelaskan bahwa alokasi anggaran untuk beasiswa di APBD 2025 hanya sebesar Rp3 miliar. Sementara sisa pembiayaan yang masih dibutuhkan sekitar Rp24 miliar untuk membiayai mahasiswa aktif.
“Kan IPK-nya harus tiga kan. Sementara kita baru di S1 lah, di D3 S1 mungkin. Ya karena kuliah kan terdaftarnya dia masih pendidikan, nanti setelah pendidikan selesai nah itu penentuannya, apakah bekerja atau tidak,” ujarnya.
Di sisi lain, program beasiswa ini mendapat apresiasi dari para penerima. Ma’arif, mahasiswa semester enam penerima beasiswa penuh sejak awal kuliah, menyampaikan rasa terima kkasihnya
“Saya merasa sangat bersyukur karena dengan adanya beasiswa ini saya merasa sangat terbantu, begitu juga keluarga saya yang kurang mampu,” katanya.
“Alhamdulillah saya sudah dapat dari semester 1, sekarang sudah semester 6, tinggal 1 tahun lagi,” ucapnya.
Ma’arif berharap program ini terus dilanjutkan di masa pemerintahan Robinsar Fajar dan tidak mengalami pengurangan kuota.
“Harapannya beasiswa ini agar terus dilaksanakan selama masa pemerintahan Robinsar Fajar dan jangan sampai ada pengurangan kuota agar semua masyarakat Cilegon bisa turut merasakan pemerataan pendidikan,” ujarnya.
Reporter : Adam Fadillah
Editor: Agung S Pambudi