SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, meradang akibat kegaduhan rekrutmen pegawai RSUD Cilograng. Ia pun mengaku bakal memanggil dan memeriksa panitia seleksi pegawai RSUD Cilograng.
Sebenarnya, Dimyati sudah mewanti panitia seleksi untuk melakukan proses rekrutmen pegawai RSUD Cilograng secara transparan dan profesional.
Jika dalam proses rekrutmenya ditemukan indikasi maladministrasi atau bahkan korupsi, kolusi maupun nepotisme, Dimyati tidak akan segan untuk memberikan sanksi tegas.
“Kalau ada temuan yang tadi, ada malpraktek atau ada maladministrasi atau ada yang KKN, kasih tau saya. Saya akan sanksi panitianya, saya akan sanksi petugasnya dan orang yang masuk itu saya akan hapus dalam daftar terima itu,” kata Dimyati saat ditemui di gedung DPRD Banten, Kamis, 8 Mei 2025.
Dimyati menyebut, masalah saat ini disebabkan oleh ketidakcermatan dari panitia seleksi alias pansel.
Katanya, seharusnya pansel tidak terlebih dahulu melakukan tanda tangan kontrak kerja atau MoU dengan calon pegawai RSUD Cilograng sebelum masa sanggah dilakukan.
“Jangan diumumkan dulu, kasihan orang yang sudah lulus, sudah happy, sudah bersorak, tapi tiba-tiba dibatalkan. Ini kan bikin malu!” tukasnya.
Dimyati akan mempelajari terlebih dahulu akar masalah ini dan mencarikan solusi yang terbaik.
Ia meminta kepada para calon pegawai RSUD Cilograng untuk tetap tenang.
“Ya, sama kayak Pilkada Kabupaten Serang kemarin kan, udah menang tiba-tiba dianulir kan? Tapi akhirnya menang lagi. Nah, ini juga bisa terjadi begitu ya, bisa terjadi seperti itu Kabupaten Serang. Jadi kita nanti akan cek, apakah masih bisa ada lowongan enggak, atau seperti apa,” tuturnya.
Editor: Agus Priwandono