SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Kementerian Sosial Republik Indonesia salurkan Bantuan Sosial (Bansos) Atensi YAPI (Yatim Piatu) kepada sekitar 1.436 anak di Kota Serang pada tahun 2025.
Bantuan tersebut langsung diberikan oleh Wakil Walikota Serang, Nur Agis Aulia.
Menurut Agis, hingga saat ini sudah sebanyak 900 anak telah menerima bantuan tersebut.
“Secara simbolis tadi kita serahkan Bansos Atensi YAPI kepada sekitar 1.436 anak. Hingga April, sudah sekitar 900 anak yang menerima bantuannya, dan sisanya masih dalam proses,” kata Agis, Senin, 12 Mei 2025.
Agis mengatakan, berdasarkan data, jumlah anak yatim piatu di Kota Serang mencapai sekitar 4.000 orang. Artinya, masih banyak yang belum terakomodasi dalam program Kemensos tersebut.
“Ini jadi PR kita bersama. Pemkot Serang akan mencari solusi agar seluruh YAPI bisa mendapat perhatian, karena ini juga menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya.
Ia memastikan, pemerintah daerah juga telah menyiapkan program bantuan pangan sebagai upaya membantu anak-anak yang belum mendapatkan bantuan dari Kemensos.
“Yang belum kebagian akan kita fokuskan melalui program bantuan pangan. Kami pastikan YAPI yang belum tercover tetap mendapat perhatian,” tegas Agis.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Serang, Adhan Ramdhan, menjelaskan jumlah penerima tahun ini meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun lalu hanya sekitar 886 anak, tahun ini naik menjadi 1.436. Kenaikannya cukup luar biasa,” katanya.
Ia juga mengatakan, penerima manfaat terdiri dari anak usia 0 hingga 18 tahun, dan proses pendataan masih berlangsung.
Dana bantuan sebesar Rp200.000 per bulan disalurkan langsung ke rekening masing-masing penerima tanpa potongan.
“Kami menyerahkan data by name, by address, dan by rekening langsung ke Kemensos. Dana langsung masuk ke rekening anak-anak, tidak ada potongan sama sekali,” tegas Adhan.
“Kalau ada yang memotong hak anak yatim piatu, itu dzalim dan akan kami tindak,” lanjutnya.
Dari total 1.436 penerima manfaat, sebanyak 907 anak telah menerima bantuannya 235 pada hari sebelumnya dan sisanya hari ini. Sekitar 200 anak lainnya masih menunggu proses pencairan.
Reporter: Nahrul Muhilmi
Editor: Agung S Pambudi