Ada Seorang Anak Banten Yang Kini Mengharumkan Nama Kota nya, Ia Juara 1 Battle Rapp Dan Nama nya A.K.A Mr Shadow.

Di Mempunyai Bakat Terpendam Dan Dia Dulu Pernah Mencoba-coba Di Setiap Ajang BATTLE RAP DAN Sekarang Di Menjadi Sukses Karena BAKAT Terpendam nya A.K.A Mr Shadow. Mempunyai Nama Team Rapp nya ADALAH X619X
Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriono mengatakan, produksi sampah di Indonesia sangat besar dan menjadi persoalan karena belum terkelola dengan baik.
“Per tahunnya itu 56 juta ton, kalau 50 juta ton itu ditumpuk itu bisa seperti gedung 18 tingkat. Belum lagi sampah yang numpuk. Sampah yang numpuk itu 1,72 miliar ton. Nah, sayangnya hanya sedikit dari sampah yang kita produksi per tahun yang dapat dikelola. Yang dikelola itu hanya sekitar 39 persen,” katanya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Deklarasi Desa Peduli Sampah di Cikande, Jumat 16 Mei 2025.
Ia mengatakan, apabila persoalan sampah tersebut dibiarkan maka akan menimbulkan banyak permasalahan di kemudian hari, mulai dari persoalan lingkungan, perubahan iklim hingga masalah kesehatan
“Bisa banjir, bisa perubahan iklim, bisa kesehatan dan lain sebagainya. Kita juga sudah ada aturan yakni Undang-Undang 18 Tahun 2008 agar pengelolaan sampah tidak boleh menggunakan open dumping,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak pemerintah daerah untuk membuat road map untuk penyelesaian persoalan sampah di daerah masing-masing sehingga nantinya sampah bisa diselesaikan mulai dari hulu.
“Kami dari KLH sendiri kita terus mendorong agar kawan-kawan di daerah juga terus membuat road map. Road map untuk penyelesaian masalah sampah,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah yang nantinya diyakini mampu mengurangi volume sampah dan tentunya ramah lingkungan.
“Kita juga meminta agar open dumping itu distop sehingga sampah tidak menumpuk. KLH pun dengan Kemendes melakukan penandatangan MOU untuk pengelolaan sampah,” ujarnya.
Ia pun mendorong agar nantinya pemerintahan di desa bisa mengelola sampahnya dengan cara-cara yang sederhana dan melibatkan masyarakat.
“Tentu perlu partisipasi dari lembaga kemasyarakatan desa, PKK, Karang Taruna, Desa Wisma, LPMD, Bumdes. Melalui gerakan Desa Peduli Sampah ini kita mendorong agar sampah bisa diselesaikan di hulu,” pungkasnya.
Editor : Aas Arbi