SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Puluhan warga di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang gelar aksi unjuk rasa terkait keluhan banyaknya mobil truck yang mengangkut tanah di wilayahnya, Senin, 19 Maret 2025.
Demo tersebut akibat dampak lingkungan dari mobil-mobil besar yang mengangkut tanah untuk melakukan pengurugan di lahan yang sudah tidak terpakai di sekitar Sawah Luhur.
Dalam aksinya, warga tampak membawa spanduk bertuliskan Stop Proyek Pengurugan, sembari manaiki alat berat eskavator yang berada di lokasi.
Warga menilai, proyek pengurugan tanah itu merugikan masyarakat sekitar. Pasalnya, aktivitas mobil pengangkut tanah tersebut berjalan 1X24 jam tanpa henti, dan membuat licin jalan di Sawah Luhur.
Selain itu, mereka juga merasa perusahaan tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat setempat
“Tidak diperhatikan, jalan berdebu,” kata seorang warga, Ikbal Sahibis.
Ia mengaku, warga pun belum mengetahui tujuan dari pengurugan di lahan bekas tambak ikan itu.
“Belum tahu. Saya tanya ke pihak kelurahan pun enggak tahu jawabnya,” kata Ikbal.
Kata dia, aktivitas pengurugan ini sudah berjalan kurang lebih satu pekan. Selama satu pekan itu, warga merasa dirugikan akibat dampak dari pengurugan tanah tersebut.
“Hasil usaha juga kan di sini kan banyak tangkap ikan, ngobor, kepiting. Ya sekarang yang usaha-usaha di jalan itu kena debu, banyak yang tutup,” ucapnya.
Ikbal mengaku, dalam satu hari, terdapat lima puluh truk besar yang mengangkut tanah urugan.
“1X24 jam Kurang lebih 50 lah untuk sementara ini. Semalam pun masih berjalan. Biasanya di jam-jam aktivitas sekolah belajar pun dia sudah beroperasi, kan itu sudah menyalahi,” tegasnya.
Reporter: Nahrul Muhilmi
Editor: Agung S Pambudi