PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Seorang ibu bernama Jani, warga Kampung Sawah, Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, harus ditandu sejauh 1 kilometer usai melahirkan. Aksi ini dilakukan lantaran akses jalan menuju fasilitas kesehatan rusak parah.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis 15 Mei 2025 dan viral di media sosial (Medsos) usai video kejadian tersebut beredar. Dalam rekaman video, terlihat Jani ditandu menggunakan bambu dan sarung oleh dua warga dari Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Beberapa warga lainnya turut membantu dengan membawa senter untuk penerangan.
“Ditandu karena kondisi jalannya rusak, kalau pakai kendaraan riskan,” kata Angga, Selasa 20 Mei 2025.
Angga menjelaskan, Jani sebelumnya berjalan kaki ke Poskesdes untuk melahirkan anak ketiganya. Setelah proses persalinan selesai, Jani ditandu pulang karena kondisi tubuhnya belum memungkinkan untuk berjalan.
“Ditandu usai melahirkan dengan jarak 1 kilometer. Pas hendak melahirkan ibu itu jalan kaki,” jelasnya.
Menurut Angga, kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi. Warga sering kali harus ditandu karena buruknya akses jalan menuju fasilitas kesehatan. “(Ditandu) sudah sering dari dulu,” ujarnya.
Akses jalan rusak yang membuat seorang ibu di Pandeglang harus ditandu usai melahirkan ternyata sudah beberapa kali diupayakan perbaikannya. Namun, hasilnya belum optimal.
“Perbaikan jalan ada sedikit-sedikit, sekarang pakai dana desa udah dibangun, cuma baru 100 meteran,” tuturnya.
Menanggapi peristiwa itu, Camat Cikeusik Wahyu mengaku belum menerima laporan terkait adanya pasien yang ditandu oleh warga. “Belum tahu itu, belum ada informasi dari warga,” kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan, jalan yang dilalui warga tersebut berada di kawasan Perhutani. Oleh karena itu, pembangunan jalan tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
“Iya, karena jalannya masuk kawasan Perhutani, jadi nggak bisa dibangun Pemkab Pandeglang,” jelasnya.
Editor: Mastur Huda