PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggulirkan program pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian dan peternakan. Program ini menyasar desa-desa yang dianggap rawan terhadap penyebaran paham radikal.
Kepala DPKP Pandeglang, M. Nasir mengatakan, program akan difokuskan di 12 desa di Kecamatan Menes. Pelaksanaannya melibatkan lembaga ekonomi desa seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Ini langkah preventif yang sangat strategis. Selain menekan radikalisme, juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Nasir, Rabu 11 Juni 2025.
Fokus pemberdayaan diarahkan pada budidaya ternak kambing dan domba. Bibit ternak disuplai BNPT melalui Direktorat Pencegahan Terorisme, sementara desa bertugas menyediakan kandang. Beberapa jenis kambing juga akan dikembangkan untuk produksi susu.
Program ini dilengkapi pelatihan dari DPKP soal budidaya berkelanjutan lewat pendekatan Good Agricultural Practices (GAP). Bahkan limbah ternak seperti kotoran akan dimanfaatkan jadi pupuk organik untuk pertanian warga.
Menurut Nasir, ini bukan kali pertama DPKP terlibat dalam upaya pencegahan terorisme melalui jalur ekonomi. Sebelumnya, DPKP bersama Densus 88 pernah menjalankan program budidaya kopi dan penguatan kelembagaan petani di sejumlah wilayah seperti Cihanjuang, Pulosari, dan Cikesik.
“Program serupa terbukti berhasil menciptakan ketahanan ekonomi lokal sekaligus menjadi benteng dari pengaruh paham radikal,” ujar Nasir.
Pemkab Pandeglang berharap sinergi ini bisa memperkuat upaya deradikalisasi lewat pemberdayaan ekonomi dan kemandirian desa.
Editor: Bayu Mulyana