SERANG,RADARBANTEN.CO.ID- Bupati Serang Raru Rachmatuzakiyah mengusulkan sebanyak dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) ke DPRD Kabupaten Serang pada rapat paripurna Pertanggungjawaban APBD 2024 , Kamis 12 Juni 2025
Salah satu Raperda yang disampaikan ialah Raperda Pertanggungjawaban Penggunaan APBD tahun 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Ratu Rachmatu Zakiyah menekankan agar Pemkab Serang ke depan dapat mengambil langkah-langkah yang strategis dalam merumuskan APBD perubahan sehingga terjadilah keseimbangan antara pendapatan dan belanja.
Menurutnya, langkah yang sudah dilakukan pemerintah daerah melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melakukan efisiensi belanja daerah dalam pelaksanaan APBD perubahan tahun anggaran 2025 yang didukung dengan adanya Inpres Nomor 1 tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025 dan Surat Edaran Bupati Nomor 900.1.3 / 304 / BPKAD/2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBD tahun anggaran 2025.
Selain terus mengoptimalkan pencapaian pendapatan daerah pada sektor pajak dan retribusi daerah, upaya lain yang dilakukan untuk keseimbangan ialah dengan menekan defisit anggaran tahun 2025 menjadi sebesar Rp51,81 miliar yang selanjutnya akan menjadi pembahasan dalam APBD perubahan tahun anggaran 2025.
Berdasarkan upaya yang sudah dilakukan, muncul gambaran target pendapatan secara keseluruhan pada tahun 2024 mencapai 93,20 persen atau Rp3,49 triliun dari target yang ditetapkan. Sementara disisi lain, realisasi belanja dan transfer dalam persentase pada APBD 2024 mencapai sebesar 92,44 persen atau Rp3,49 triliun.
Ia juga menambahkan, secara nilai nominal posisi APBD 2024 mengalami surplus sebesar Rp5,49 miliar, dengan pembiayaan neto sebesar Rp25,38 miliar, sehingga masih terdapat silpa sebesar Rp30,88 miliar.
Sementara itu realisasi pendapatan sebesar Rp3,49 triliun atau 93,20 persen dari anggaran sebesar Rp3,74 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun yang lalu (2023) realisasi pendapatan mencapai 93,20 persen atau sebesar Rp3,24 triliun, jadi secara persentase bernilai sama, tetapi secara realisasi anggaran meningkat sebesar Rp241,24 miliar dari tahun lalu.
Realisasi belanja dan transfer sebesar Rp3,49 triliun atau 92,44 persen dari anggaran sebesar Rp3,77 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun lalu (2023) realisasi belanja dan transfer yang mencapai Rp3,28 triliun atau 92,40 persen, jadi terdapat kenaikan sebesar Rp203,21 miliar atau 0,04 persen.
Sementara realisasi pembiayaan pada tahun anggaran 2024 adalah sebagai berikut realisasi penerimaan pembiayaan sebesar Rp32,86 miliar dari anggaran Rp32,86 miliar atau 100 persen, dan realisasi pengeluaran pembiayaan sebesar Rp7,48 miliar, sehingga realisasi pembiayaan neto adalah sebesar Rp25,38 miliar atau 102 persen.
Selanjutnya dengan surplus sebesar Rp5,49 miliar, dan pembiayaan neto sebesar Rp25,38 miliar, maka pada tahun anggaran 2024 terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) sebesar Rp30,88 miliar.
Editor : Aas Arbi