SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Provinsi Banten diperkirakan akan dilanda cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan. Cuaca ekstrem dipicu oleh peralihan cuaca dari penghujan ke kemarau.
Informasi yang dihimpun, Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai hujan dan kilatan petir di wilayah Banten hingga 18 Juni 2025.
Menanggapi peringatan dini itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten tidak tinggal diam. BPBD langsung menyiagakan para personelnya untuk bersiaga menghadapi kondisi cuaca tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana mengatakan, para personel disiagakan lengkap dengan peralatan kedaruratan bencana dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem. Selain itu, koordinasi dengan BPBD di kabupaten dan kota pun terus ditingkatkan guna memitigasi risiko yang dapat menyebabkan kerugian bagi masyarakat.
“Pada prinsipnya personel, peralatan di kita di Banten sudah siap,” tegasnya, Senin 16 Juni 2025.
Pihaknya sendiri mencatat beberapa kejadian pohon tumbang yang menimpa tiang listrik, papan reklame, kendaraan, hingga rumah warga sejak Sabtu (14/6) lalu di wilayah Banten akibat angin kencang.
Seperti di Kota Cilegon, pohon besar dilaporkan tumbang menimba sebuah minibus yang tengah terparkir di perumahan Metro, Kecamatan Jombang.
Beruntung tidak ada korban jiwa disana, sebab pemilik mobil tengah keluar untuk belanja di minimarket sebrang mobil. Namun, kondisi mobil menjadi ringsek, kerugian pun ditaksir hingga puluhan juta rupiah.
Lalu di Kabupaten Tangerang, sedikitnya tiga rumah Kampung Cibadak, Desa Bojong, Kecamatan Cikupa dan Kampung Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri rusak akibat tertimpa pohon tumbang. Dilaporkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Meskipun demikian, pihaknya mengimbau kepada warga Banten untuk selalu waspada akan potensi bencana di daerah nya masing-masing. Terlebih, bagi warga yang tinggal di wilayah pegunungan dan dekat aliran sungai.
“Sebagai langkah antisipasi kami mengimbau jika diperkarangan rumah terdapat pohon besar yang kiranya kondisinya sudah lapuk bisa untuk ditebang, untuk mencegah hal tidak kita inginkan,” pungkasnya.
Editor: Mastur Huda