SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Sultan Jawara Law Festival (SJLF) II bukan hanya sekadar lomba akademik, tetapi juga wadah untuk mengasah kemampuan kepemimpinan mahasiswa hukum.
Melalui ajang ini, mahasiswa didorong untuk berani tampil, berargumentasi, dan melahirkan gagasan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dekan FH Untirta, Ferry Fathurokhman, mengatakan, tujuan utama festival ini adalah membangun generasi mahasiswa hukum yang kritis dan visioner.
“Melalui kompetisi ini, mahasiswa belajar berdebat, membuat surat dakwaan, hingga menyusun draf undang-undang. Semua itu menjadi modal penting untuk kepemimpinan mereka di masa depan,” ujarnya, Rabu 1 Oktober 2025.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antar mahasiswa hukum se-Indonesia. Pertemuan antar kampus diharapkan dapat memperkuat jejaring akademik sekaligus membuka ruang pertukaran ide hukum.
Wakil Dekan Lia Riesta Dewi menambahkan, tema besar tahun ini adalah efisiensi anggaran. Mahasiswa ditantang untuk mengembangkan pemikiran hukum yang berfokus pada efektivitas penggunaan sumber daya negara.
“Kami ingin mahasiswa terbiasa menelaah isu-isu nyata dan merumuskan solusi yang aplikatif,” katanya.
Dengan keterlibatan mahasiswa dari berbagai kampus, SJLF memberikan pengalaman praktis yang sulit didapatkan hanya di ruang kelas. Peserta dituntut berpikir kritis, cepat, dan terstruktur dalam menyusun argumen hukum.
Kompetisi ini juga menjadi sarana melatih mental kepemimpinan. Mahasiswa yang tampil sebagai delegasi bukan hanya mewakili diri sendiri, tetapi juga nama baik kampusnya. Hal ini mendorong mereka untuk tampil maksimal dan bertanggung jawab.
FH Untirta berharap SJLF bisa terus menjadi agenda tahunan yang konsisten, sehingga setiap generasi mahasiswa hukum memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, berkompetisi, dan berkembang.
Reporter: Nahrul Muhilmi
Editor: Agung S Pambudi











