SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Ratusan rumah warga di Desa Pulopanjang, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, terendam banjir rob akibat fenomena pasang air laut pada Selasa pagi, 7 Oktober 2025. Berdasarkan data sementara, sekitar 350 rumah terdampak dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 60 sentimeter.
Kepala Desa Pulopanjang, Ratu Bulkis, mengatakan bahwa banjir rob terjadi sejak pagi hari dan langsung merendam pemukiman warga. “Ketinggian air mencapai 30 sampai 60 sentimeter, merendam kurang lebih sebanyak 350 rumah warga,” ujarnya.
Ia menambahkan, banjir rob seperti ini bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut, namun kali ini cukup parah. “Banjir disebabkan oleh pasang surut air laut. Saat ini warga membutuhkan bantuan berupa sembako,” katanya.
Sementara itu, pegawai Kecamatan Puloampel, Misnan, menjelaskan bahwa banjir rob yang terjadi pada Selasa pagi berlangsung dalam tiga gelombang. “Banjirnya naik turun sampai tiga kali. Masyarakat pun bertanya-tanya ada fenomena apa karena sebelumnya tidak pernah seperti ini,” ungkapnya.
Menurut Misnan, berdasarkan informasi dari BMKG, fenomena banjir rob kali ini dipicu oleh fenomena bulan supermoon, yang menyebabkan air laut pasang lebih tinggi dari biasanya. Rumah-rumah yang paling terdampak berada di wilayah pesisir RT 01, 02, dan 03 RW 01, terutama rumah para nelayan. “Sekarang kondisinya sudah surut, namun masyarakat masih was-was khawatir banjir datang lagi,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, warga Pulopanjang kini membutuhkan bantuan tambahan seperti selimut dan perlengkapan rumah tangga, karena banyak barang milik warga yang basah akibat terendam air laut. “Butuh selimut dan lain sebagainya, karena kondisi rumahnya basah semua,” pungkas Misnan.
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani











