LEBAK,RADARBANTEN.CO.ID-Aktivitas pembuangan sampah di Desa Gununganten, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, menyuarakan kekhawatiran mereka atas aktivitas pembuangan sampah oleh lima truk milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang.
Menurut informasi dari warga setempat, sampah yang dibuang bukan hanya berupa sampah rumah tangga yang berpotensi mencemari lingkungan secara jangka panjang.
Jika dibiarkan, kondisi ini dapat merusak produktivitas pertanian dan menurunkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Aswari, tokoh pemuda Lebak dan masyarakat setempat, menolak keras rencana menjadikan Gunung Anten sebagai tempat pembuangan sampah.
“Kami, masyarakat Margatirta, dengan tegas menolak rencana menjadikan Gunung Anten sebagai tempat pembuangan sampah. Gunung Anten bukanlah sekadar bukit biasa. Ia adalah tanah keramat, bagian dari warisan leluhur kami yang penuh nilai spiritual, sejarah, dan kearifan lokal,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID saat dihubungi melalui telepon, Senin 13 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, bahwa menjadikan Gunung Anten sebagai tempat pembuangan sampah merupakan kebijakan yang tepat dan salah sasaran.
“Menjadikan Gunung Anten tempat pembuangan sampah adalah bentuk penghinaan terhadap budaya kami, terhadap roh para leluhur yang selama ini menjaga kampung ini,” kata Aswari.
Itu juga bentuk pengabaian terhadap kelestarian lingkungan yang selama ini kami rawat bersama. Alam bukan tempat untuk dibuang, tapi tempat untuk dijaga,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa warga tidak menolak pembangunan, tetapi meminta agar pembangunan tidak mengorbankan nilai-nilai budaya dan lingkungan.
“Kami hanya menuntut agar pembangunan tidak mengorbankan nilai-nilai yang telah hidup ratusan tahun di tengah kami. Gunung Anten harus dijaga, bukan dicemari,” ujarnya.
Reporter : Nurandi
Editor: Agung S Pambudi











