CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Seorang siswi kelas VII di SMP Negeri 4 Cilegon berinisial P sepertinya menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman-temannya di sekolah.
Akibat perlakuan itu, korban dikabarkan enggan bersekolah dan memilih berdiam diri di rumah selama sembilan hari terakhir.
Kakak korban, Affan, menceritakan dugaan perundungan itu kepada Radar Banten pada Selasa 4 November 2025.
Ia mengaku mulai curiga karena adiknya terus menolak berangkat sekolah dengan berbagai alasan.
Setelah didesak, barulah korban mengaku bahwa dirinya sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari sejumlah teman sekelasnya.
“Singkatnya begini, adik saya di sekolah sering dirundung. Kadang fisik, kadang ucapan. Kalau secara ucapan belum dibuka semua, tapi kalau fisik sering cerita. Kadang didorong dari belakang, dipukul kepala, dijitak,” ungkap Affan.
Affan menuturkan, akibat perundungan tersebut, sang adik mengalami ketakutan dan kehilangan semangat belajar. Saat diminta berangkat sekolah adiknya seringkali beralasan.
“Selama ini adik saya tidak mau sekolah dan sudah sembilan hari di rumah. Disuruh sekolah juga tetap tidak mau,” katanya.
Menurut Affan, sejumlah teman ekskul (ekstrakurikuler) di sekolah masih peduli dan mencari keberadaan korban. Namun, ia menyayangkan sikap pihak sekolah yang dinilai belum tanggap terhadap kondisi peserta didiknya.
“Dari pihak sekolah atau wali kelas belum ada yang datang sama sekali, harusnyakan di tanyakan ditengok kenapa gamasuk, ini seolah acuh terhadap apa yang terjadi,” ucapnya.
Affan berharap, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon dapat mengambil langkah serius terhadap kasus dugaan perundungan ini.
Ia mengaku telah mencoba menghubungi pihak Dindikbud melalui media sosial, namun belum mendapat tanggapan.
“Saya sudah kirim pesan ke Dindikbud Kota Cilegon lewat Instagram, tapi belum ada respon. Saya juga sempat DM ke Pak Wakil Wali Kota, belum dibalas. Kalau ke Pak Wali Kota, akun IG-nya dikunci jadi nggak bisa kirim pesan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Dindikbud Kota Cilegon, Suhanda belum memberikan tanggapan saat dihubungi Radar Banten melalui pesan WhatsApp dan sambungan telepon.
Reporter: Adam Fadillah
Editor: Agung S Pambudi











