CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID – Sambil mengucapkan rasa syukur, Sunarti mengaku merasa beruntung suaminya, Aris Suwandi terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Ibu berkerudung itu mengaku bersyukur karena biaya pengobatan suaminya di Rumah Sakit Hermina Cilegon dicover oleh BPJS Kesehatan.
Pasalnya, penyakit yang dialami oleh Aris tidak hanya satu, tapi empat.
Menurut Sunarti, suaminya menderita diabetes, masalah jantung, gagal ginjal, hingga saraf lemah. Setidaknya, empat penyakit itulah yang diketahui Sunarti.
Saat ditemui, Sunarti tengah menjaga suaminya di ruang ICU Rumah Sakit Hermina. Aris terlihat sangat lemah dengan selang inpus tertancap di tangan.
Aris sudah berhari-hari tidak bisa menggerakan sejumlah anggota tubuh karena saraf sarafnya lemah.
Berbincang di luar ruang ICU, Sunarti bercerita, awalnya sekira usia 40 tahun, suaminya diketahui alami diabetes.
Kemudian, kurang lebih tiga tahun lalu, pensiunan PT Latinusa itu juga pernah alami serangan jantung. Dan saat ini alami gangguan saraf dan masalah fungsi ginjal.
“Ginjal dah gak bisa serap racun,” papar Sunarti.
Menurutnya meski sudah lama alami sejumlah penyakit, namun baru kali ini kondisi sangat parah terjadi. Ia menduga sebelumnya suaminya tersebut kerap menahan dan menyembunyikan penyakit yang diderita.
Sikap sembunyi-sembunyi suaminya harus dibayar mahal saat ini, menurut Sunarti, dalam satu bulan suaminya harus tiga kali masuk rumah sakit, dan puncaknya saat ini yang alami gangguan saraf dan fungsi ginjal.
Beruntung, di tengah persoalan kesehatan yang sangat pelik tersebut suaminya masih tercover sebagai peserta BPJS Kesehatan, sehingga seluruh biaya pengobatan tercover.
Tak hanya biaya tercover, kendati terdata sebagai pasien peserta BPJS Kesehatan, Aris mendapatkan pelayanan yang sangat baik dari pihak Rumah Sakit Hermina Cilegon.
Sunarti bercerita, saat hari pertama datang, suaminya langsung ditangani dengan cepat oleh tenaga medis di rumah sakit yang terletak di Bonakarta tersebut.
Kemudian, pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis pun sangat ramah.
“Alhamdulillah bagus, semuanya, pelayanananya, tempatnya bagus juga, mungkin suami saya cerewet, bentar-bentar panggilan ibu (perawat),” papar Sunarti.
Ia mengaku sudah merasakan manfaat besar dari BPJS Kesehatan. Degan penyakit berat tersebut, Sunarti mengaku tak bisa membayangkan biaya yang harus dikeluarkan jika tanpa BPJS Kesehatan.
Bagi Sunarti, BPJS Kesehatan menjadi penyelamat saat kondisi darurat seperti alami penyakit berbahaya.
Untuk itu, Sunarti berharap agar program ini tetap berjalan dan mendapatkan dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah.
“Jangan sampai aja program ini dihapus, harus ada terus, kasihan kami pa,” ujarnya. (*)











