Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi Banten tahun anggaran 2022 telah memenuhi amanat belanja mandatory Pemerintah Pusat dan telah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Tahun 2022, RAPBD Provinsi Banten sebesar Rp12,7 triliun lebih.
Alokasi belanja fungsi pendidikan sebesar Rp4,4 triliun lebih atau 34,73 persen dari ketentuan paling sedikit 20 persen dari total belanja daerah. “Sekolah kita bangun. Gaji dan honor guru tinggi sebagai niat baik untuk melayani pendidikan masyarakat. Insya Allah akan kita bangun 33 gedung sekolah termasuk penganggaran dan sebagainya. Sekolah yang masih numpang tahun ini harus kita entaskan, kita harus punya sekolah baru,” tegas Gubernur WH.
Kata dia, masyarakat akan mampu bersaing dengan bekal pendidikannya. “Kami punya niat baik dan punya niat yang terbaik untuk pelayanan masyarakat,” tuturnya.
Masih menurut Gubernur WH, peningkatan kesejahteraan guru melalui honor dan tunjangan menjadi salah satu program prioritasnya dalam membangun pendidikan Provinsi Banten. “Alhamdulillah para guru merasa cukup dan layak. Saat ini guru honorer per bulannya bisa menerima honor Rp4,5 juta. Tunjangan untuk kepala sekolah juga sudah layak,” ungkapnya.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, pembangunan unit sekolah baru akan terus dilakukan Pemprov Banten untuk mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Tahun ini, 11 unit sekolah baru dibangun bagi sekolah-sekolah yang selama ini menumpang atau filial di Kabupaten Lebak.
Selain pembangunan 11 unit sekolah baru, tahun ini juga ada pengadaan lahan bagi pembangunan sekolah yang dilakukan tahun depan. Dengan adanya pembangunan-pembangunan sekolah ini, masyarakat Banten bisa bersekolah lebih dekat. “Dengan harapan kualitas hidup mereka juga meningkat,” tutur Andika. (*)