SERANG -Menjelang Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2021, Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten menyelenggarakan musabaqah qiroatul kutub (MQK).
Lomba membaca kitab kuning ini diikuti oleh 48 orang peserta perwakilan dari delapan FSPP kabupaten dan kota di Banten. Masing-masing mengutus enam peserta, tiga putra dan tiga putri, sesuai dengan tingkat lomba.
Pada tingkat ula membacakan kitab Sulamuttaufiq, tingkat wustho kitab Kasyifatussaja, dan tingkat ulya kitab Tafsir Munir.
“Lomba ini dalam rangka menyambut Hari Santri. Tahun-tahun lalu sebelum pandemi, kami merayakan dengan melibatkan santri yang cukup banyak,” kata Ketua Presidium FSPP Provinsi Banten KH Anang Azhari Ali pada acara lomba di Sekretariat FSPP Banten, Cikulur, Kota Serang, Kamis (21/10).
Menurut Anang, MQK ini juga bagian dari program FSPP Banten tahun ini. Sementara .program lainnya yaitu kaderisasi kiai, pemberdayaan pesantren, dan digitalisasi pesantren.
” Pemberdayaan pesantren sangat penting agar pesantren memiliki kandirian dalam ekonomi, misalnya melalui pelatihan wirausaha sehingga memiliki produk yang dapat dijual,” katanya.
Mudir Pondok Pesantren Al Mizan ini menyebutkan, saat ini yang terdata di FSPP ada 4.150 pesantren. Sekitar 85 persen pondok pesantren salafi dan sisanya 15 persen lagi pondok pesantren modern. “FSPP hanya ada di Banten. Pondok pesantren di Banten solid dan punya organisasi yang menghimpun pesantren. Baik yang salafi dan modern, bergabung di FSPP,” ungkap Anang.
FSPP Provinsi Banten didirikan pada tahun 2002. Sebelumnya bernama Forum Komunikasi Pondok Pesantren Modern (FKPM) yang didirkan sebelum tahun 2000. (aas)