PANDEGLANG – Pemkab Pandeglang memastikan rencana pembangunan 709 Hunian Tetap (Huntap) untuk para korban tsunami akhir tahun 2018 lalu, tetap dilaksanakan atau tidak terganggu pandemi virus corona (Covid-19).
Lokasi Huntap tersebar di sejumlah desa, meliputi Desa Sukarame; Kecamatan Carita, Desa Banyu Mekar; Kecamatan Labuan, Desa Mekarsari; Kecamatan Panimbang, serta Desa Sumberjaya, Desa Tunggal Jaya, Desa Cigorondong, Desa Tamanjaya, dan Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur. Alasan tetap dilaksanakannya proyek, selain karena anggaran pembangunannya sudah tersedia, juga sangat dibutuhkan para korban tsunami. Alokasi anggaran proyek berasal dari APBN mencapai Rp74, 7 miliar. Dengan rincian pembangunan rumah dan prasarana lingkungan Huntap sebesar Rp69,053 miliar, pembangunan jembatan satu unit Rp3,018 miliar, jalan Rp1,911 miliar, dan dukungan kegiatan sebesar Rp764,499 juta.
Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Lilis Sulistiyati memastikan, pembangunan Huntap bagi korban tsunami tetap dilaksanakan karena sangat dibutuhkan masyarakat. Lilis juga memastikan, pembangunan tidak akan terganggu wabah corona. “Pembangunan Huntap tetap berjalan. Saat ini, untuk dokumen fisiknya sudah selesai dan sudah kita serahkan untuk ditenderkan,” ungkapnya, kemarin.
Kata Lilis, dokumen pembangunan Huntap juga lengkap dan sudah diserahkan ke Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP). Kata dia, proyek ditarget harus selesai tahun ini. “Sudah ditenderkan di ULP. Ada tiga paket pembangunan Huntap yang ditenderkan. Kita tunggu saja sampai selesai agar tidak ada persoalan,” ujarnya.
Terpisah, Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban meyakinkan, proses pembangunan Huntap akan dikerjakan dengan baik dan optimal untuk mencegah muncul persoalan, selain agar para korban tsunami merasa nyaman dan aman setelah mendapatkan tempat tinggal yang layak. “Kita lakukan sepenuhnya untuk menyelesaikan pembangunan Huntap. Intinya, kita utamakan kepentingan para korban tsunami,” jelasnya.
Selain membangun sarana tempat tinggal, lanjut Tanto, di lokasi pembangunan Huntap juga akan dilengkapi pembangunan jalan lingkungan, pengadaan sarana air bersih, dan fasilitas penunjang lainnya. “Bukan hanya rumah yang akan dibangun, tetapi semua fasilitas penunjangnya. Doakan saja agar semuanya berjalan lancar tanpa ada persoalan,” pungkas Tanto. (dib/zis)