Anggota DPRD Jalani Rapid Test Massal
CILEGON – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon menjani rapid test, Senin (14/9). Hasilnya salah satu anggota dikabarkan reaktif.
Rapid test massal kepada anggota legislatif itu dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon kemarin, usai rapat paripurna.
Soal kabar satu anggota DPRD Kota Cilegon yang reaktif dibenarkan oleh Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Nurrotul Uyun. Namun ia enggan menjelaskan siapa anggota yang dimaksud.
“Yang lainnya non reaktif, hanya satu orang, hasilnya sudah disampaikan kepada beliau,” ujar Uyun saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (14/9).
Kata Uyun, DPRD Kota Cilegon telah meminta kepada yang bersangkutan untuk menjalani tes swab untuk memastikan hasil rapid test tersebut.
Kemudian, untuk langkah antisipasi, DPRD Kota Cilegon pun telah meminta yang bersangkutan untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Sementara itu, Plt Sekretaris Dinkes Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma menjelaskan, rapid test massal kepada anggota DPRD Kota Cilegon itu merupakan bagian dari program rapid test massal kepada seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Cilegon.
Menurutnya, sejauh ini sudah lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang telah menjalani rapid test, beberapa diantaranya Sekretariat Daerah (Setda), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Ada sekira 9 ribu pegawai yang ada di lingkungan Pemkot Cilegon yang akan dirapid test, baik ASN maupun non ASN,” ujarnya.
Rapid test masaal akan dilakukan hingga 28 Oktober mendatang. Rapid akan dilakukan hingga ke level kantor kecamatan.
“Insya Allah alat rapid mencukupi,” ujarnya.
Bagi pegawai yang dinyatakn reaktif setelah menjalani rapid test diminta untuk melakukan swab serta melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Program rapid test terhadap seluruh anggota DPRD Kota Cilegon didukung oleh para anggota legialatif. Rahmatullah salah satunya. Menurutnya, tes tersebut sebagai bentuk kehati-hatian.
“Untuk memastikan kita bersih dari virus,” ujar politisi Partai Demokrat tersebut.
Ia juga memastikan jika rapid test itu bukan untuk menyikapi sejumlah kegiatan yang telah dilakukan DPRD Kota Cilegon di luar kota.
Dukungan juga diutarakan oleh anggota DPRD Kota Cilegon dari fraksi Gerindra Hasbi Sidik. Menurutnya, kendati rapid test tidak terlalu akurat, namun sebagai langkah pencegahan tetap perlu dilakukan.
“Tindak lanjutnya kan kalau reaktif kita lakukan swab, dari situ kepastiannya kondisi kesehatan kita,” ujarnya.
Bahkan Hasbi menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan rapid test masaal kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rentan atau setelah melakukan aktifitas ke luar kota. (bam/air)