SERANG – Sebanyak 468 Warga Negara Indonesia berangkat ke Syria untuk bergabung dengan ISIS. Mereka rata-rata tergiur oleh fasilitas yang diiming-imingi oleh ISIS berupa gaji dan fasilitas hidup lainnya.
Namun sayangnya, tidak semua janji ISIS itu dipenuhi. Ada banyak warga negara Indonesia (WNI) yang kemudian kecele dan memilih kembali ke tanah air. Catatan Badan Intelijen Negara (BIN) tidak kurang dari 101 WNI yang kembali ke tanah air setelah sebelumnya pernah menjadi anggota ISIS dan tinggal di pemukiman ISIS untuk dilatih strategi perang dan perakitan bom.
Baca Juga : Kepala BIN Minta Masyarakat Waspadai Campur Tangan Asing
“Sebagian ada yang tewas di sana. Yang pulang ini ada 101 orang, mungkin tidak sesuai dengan propaganda ISIS. Di sana mungkin tidak dapat fasilitas dan gaji seperti yang dijanjikan,” ujar Ketua BIN, Letjen Purnawirawan Sutiyoso, usai bersilaturahmi dengan ulama di Gedung PWNU Banten, Rabu (23/12/2015).
101 WNI tersebut, lanjut dia telah tersebar di seluruh Indonesia. “Makanya kita meminta masyarakat membantu untuk mengawasi bersama. Karena mereka ini telah dibekali ilmu perang dan perakitan bom,” paparnya.
Khusus untuk wilayah Banten, kata Sutiyoso, kondisi masih relatif aman dan terkendali. “Banten secara umum kondusif.” (Wahyudin)