CILEGON – Selain rangkaian acara dalam memperingati hari ulang tahun Kota Cilegon ke-18, Pemerintah Kota Cilegon bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Divisi Regional XIII mengintegrasikan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Hal tersebut terealisasikan dengan adanya penandatanganan optimalisasi penyelenggaraan JKN-KIS, di wilayah Pemkot Cilegon, Kamis (27/4).
Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi mengatakan, meski disebut masih akil balig, usia Kota Cilegon yakni 18 tahun, pihaknya menginginkan Kota Cilegon sudah mampu bersaing dengan daerah-daerah lain khususnya di bidang kesehatan, yakni dalam kebijakan-kebijakan yang positif bagi masyarakat.
“Menurut BPJS Kesehatan, Kota Cilegon adalah salah satu kota yang tertinggi kedua dalam capaian target BPJS Kesehatan, yakni sisanya 15 persen lagi masyarakat Cilegon (yang belum) terlindungi oleh JKN-KIS, namun bagi yang belum tercover oleh JKN-KIS tetap kita lindungi oleh Jamkesda yang kami punya yaitu Jaminan Sosial Cilegon Mandiri,” katanya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan, Mundiharno mengatakan, pemerintah daerah menjadi tulang punggung implementasi program strategis nasional, salah satunya adalah program JKN-KIS.
“Dukungan dan peran serta Pemda sangat menentukan optimalisasi program JKN-KIS, peran penting itu diantaranya memperluas cakupan kepesertaan, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan peningkatan tingkat kepatuhan,” ujarnya.
Ia mengatakan, ruang lingkup kesepakatan tersebut mencakup optimalisasi percepatan layanan pendaftaran peserta, kemudahan pembayaran iuran, serta perluasan informasi bagi peserta JKN-KIS di titik layanan setiap kecamatan.
“Karena memperoleh jaminan kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara yang tidak boleh ditunda,” jelasnya.
Ia menambahkan, pertumbuhan peserta program JKN-KIS terbilang cukup pesat, memasuki tahun keempat, pengelolaan jaminan kesehatan dengan jumlah peserta JKN-KIS mencapai 176.797.820 jiwa (per 20 April 2017) atau hampir 70 persen dari total penduduk Indonesia. Dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia, sebanyak 450 Kabupaten/Kota telah mengintegrasikan Jamkesda ke BPJS Kesehatan.
“Kami sangat mengapresiasi terhadap Pemkot Cilegon, kami berharap di akhir 2017 ini seluruh Jamkesda dapat terintegrasi dalam program JKN-KIS, sehingga program ini semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tambahnya.
Untuk diketahui, jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan di Kantor Cabang Serang mencapai 3.409.177 atau 71 persen dari total penduduk 4.795.248 jiwa. Sementara di Kota Cilegon adalah 335.159 peserta dari total penduduk 451.529 jiwa. (Wirda Garizahaq/risawirda@gmail.com)