CILEGON – Mendekati Ramadan tingkat kejahatan meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Oleh karenanya, Polres Cilegon terus melakukan berbagai upaya untuk menekan tingkat kejahatan yang ada di Kota Cilegon. “Setiap tahunnya tindak kejahatan konvensional terus meningkat mencapai 15 hingga 20 persen,” kata Kapolres Cilegon Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rizki Agung Prakoso saat peringatan hari lahir (harlah) ke-93 Al-Khairiyah, Jumat (11/5).
Untuk menekan tingkat kejahatan yang ada di Kota Cilegon, sambung Rizki, pihaknya rutin mengadakan operasi penyakit masyarakat (pekat) di wilayah hukum Polres Cilegon. “Jadi, kita akan menyasar pekat seperti judi, prostitusi, premanisme, dan miras. Kami akan berupaya baik preventif maupun represif untuk menjaga keamanan masyarakat. Terutama pada premanisme, kejahatan sering sekali terjadi di tempat-tempat umum,” katanya.
Dalam evaluasi yang dilakukan oleh pihaknya, Rizki membeberkan, dari tahun ke tahun tingkat kejahatan meningkat terutama pada bulan puasa. Kejahatan yang sering terjadi di masyarakat, yakni pencurian dengan pemberatan dan kekerasan seperti pencurian kendaraan bermotor. “Jadi, kami imbau masyarakat untuk lebih waspada,” bebernya.
Lantaran pencurian kendaraan bermotor tinggi, masyarakat diharapkan membekali diri dengan kunci ganda ketika hendak parkir di tempat umum. Jika parkir di depan rumah, pastikan bahwa motor tersebut dalam kondisi aman.
Kata Rizki, dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), pihaknya terus akan bekerja melindungi masyarakat dari tindak kejahatan konvensional yang biasa dilakukan pada rumah kosong dan lainnya. Jadi, bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas) akan melayani masyarakat menjelang Ramadan. “Paling nanti ketika hendak Lebaran tren kejahatan itu rumah kosong. Jadi, ketika masyarakat hendak meninggalkan rumah harus dipastikan lagi dari sisi keamanannya supaya tidak bisa diakses oleh orang,” ujarnya.
Paur Humas Polres Cilegon Ipda Sigit Darmawan mengatakan hal senada. Kata Sigit, tindak kejahatan yang sering terjadi menjelang Ramadan, yakni pencurian kendaraan dengan pemberatan dan kekerasan. “Kalau untuk kejahatan konvensional, kita sudah lakukan penekanan. Kami juga melakukan kegiatan pekat untuk menekan kejahatan seperti premanisme, prostitusi, asusila, dan lainnya,” ujarnya melalui sambungan telepon kepada Radar Banten, kemarin.
Disinggung soal kejahatan rumah kosong, sambung Sigit, pihaknya mengimbau masyarakat untuk melaporkan ketika rumah hendak ditinggalkan oleh penghuninya baik kepada penjaga rumah maupun kepada rukun tetangga (RT) setempat. “Kita juga meningkatkan bhabinkamtibmas di setiap kecamatan masing-masing yang ada di Kota Cilegon,” pungkasnya. (Adi/RBG)