SERANG – Provinsi Banten termasuk lumbung suara yang berpengaruh dalam pertarungan Pilpres 2019. Itu terlihat dari data pemilih yang menduduki peringkat empat besar nasional dengan total pemilih sebanyak 7.452.971 orang. Tak ayal, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bertarung pada pesta demokrasi lima tahunan itu, menggandeng sejumlah nama penting di Banten.
Kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin, lebih dahulu mengumumkan struktur tim pemenangan daerah (TKD) minggu lalu. Tokoh penting di kubu petahana itu di antaranya mantan bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, tokoh pendiri Provinsi Banten Irsyad Djuwaeli, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah Ali Mujahidin, dan tokoh ulama Banten Abuya Muhtadi. Ketua Timsesnya adalah Asep Rahmatullah yang sedang menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Banten sekaligus Ketua DPRD Banten.
Meski belum final, kubu Prabowo Subianto tidak mau kalah. Penantang petahana itu di antaranya mengandeng tokoh sekelas mantan bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman. Kemudian, Wakil Ketua DPP PAN yang juga anggota DPR RI Yandri Susanto, Ketua Umum PB Mathlaul Anwar Sadeli Karim, mantan bupati Pandeglang Dimyati Natakusumah. Lalu, mantan ketua DPRD Banten Aeng Khaerudin, anggota DPR RI Fraksi PKS Jazuli Juwaini dan Tb Lucky Kaking. Sedangkan Ketua Timses dipegang oleh Ketua DPD Gerindra Banten yang juga anggota DPR RI Desmond J Mahesa.
Sumber internal timses pasangan Prabowo-Sandi menyebut, pihaknya kemarin masih mematangkan struktur tim. Sejumlah nama kepala daerah dari kader koalisi tim tersebut kemungkinan tidak dipasang dalam struktur agar bisa fokus melaksanakan tugas pemerintahan. “Kita ingin mereka (kepala daerah) fokus pada urusan rakyat di daerahnya masing-masing,” kata sumber pengurus internal DPD Gerindra Banten yang enggan disebutkan namanya.
Rencananya, hari ini finalisasi akan diumumkan secara resmi. Ketua Timses Prabowo-Sandi Desmond J Mahesa membenarkan tokoh-tokoh yang masuk dalam timnya. Namun, nama itu masih mungkin terus bertambah.
Desmond menargetkan menang di Banten seperti pada Pilpres 2014. Saat Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh suara terbanyak di Banten. “Targetnya menang. Di Banten minimal seperti pilpres lalu, 62 hingga 70 persen. Parameternya terukur,” katanya.
Sebelumnya, usai melakukan rapat koordinasi tim koalisi, Sekretaris DPD Gerindra Provinsi Banten Andra Soni mengatakan, pembentukan tim pemenangan itu untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga di Banten. “Target kita menang,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Timses Jokowi-Ma’ruf Asep Rahmatullah mengatakan, setelah tim terbentuk, pihaknya langsung bekerja cepat. Di antaranya segera membuat rekening dana kampanye dan pembentukan sekretariat bersama pemenangan. “Jadi, walaupun kita kantornya punya masing-masing, Golkar punya, PDIP punya, yang lain punya, tapi untuk mewadahi seluruh kegiatan bersama ini kita akan menunjuk tempat bersama,” jelasnya.
Asep memastikan, timses akan bergerak sinergis karena semua ketua parpol menjadi tim pengarah. Pada jajaran tim pemenangan, Asep mengaku, dirinya dibantu sekretaris dari Partai Golkar dan bendahara dari PPP. Selanjutnya, tim juga diisi oleh direktur-direktur, yang diisi oleh kader partai pengusung. Seluruh parpol pengusung diberikan tugas untuk menjadi koordinator di masing-masing kabupaten kota. “Misalnya Golkar untuk koordinator Kabupaten Serang, terus di Kota Serang, yaitu dari PPP, Cilegon dari PKPI. Kita bagi tugas dari partai koalisi,” ungkapnya.
Asep mengaku optimistis bila Banten bisa menjadi lumbung suara untuk Jokowi-Ma’ruf. Hal itu karena pasangan tersebut diusung oleh parpol-parpol yang dapat dikatakan partai besar, seperti PDIP dan Golkar. “Golkar dengan PDIP sekarang ini bergabung, ditambah partai lainnya, Insya Allah kita menang 70 persen di Banten,” tegas Asep. (Supriyono/RBG)