PANDEGLANG – Nasib nahas menimpa Ruja’i (45), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) warga Kampung Pasirangin, Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari. Ia babak belur dipukuli warga di Kampung Kadupandak, Kelurahan Pandeglang, Kamis (1/11) pagi.
Aksi pemukulan terjadi, karena warga menduga korban sebagai penculik anak yang isunya sedang viral di media sosial (medsos).
Saksi mata, Arif Rachman menceritakan, korban sebelumnya berada di belakang salah satu rumah warga. Diteriaki penculikan oleh anak-anak. “Informasinya sempat membekap seorang anak-anak dengan kain. Tanpa berpikir panjang warga setempat berdatangan mengejar korban ke belakang Bank Banten. korban dipukuli tanpa henti sampai bercucuran darah dari bagian pelipis sebelah kiri,” kata Arif kepada Radar Banten, kemarin.
Arif yang juga anggota Satpol PP Kabupaten Pandeglang ini menerangkan, Ruja’i selaku korban lari ke halaman Bank Banten dan diserahkan ke polisi. “Setelah korban ada di depan Bank Banten ada petugas dari Polres Pandeglang. Selanjutnya korban di bawa ke RSUD Berkah untuk dirawat dan dimintai keterangan,” katanya.
Satpam Bank Banten Pandeglang Maruf Amin mengaku, dirinya menemukan korban mondar-mandir di halaman kantornya dengan keadaan luka-luka. “Curiga saja lihat lelaki pakaian lusuh kemeja warna putih bercorak coklat dan celana bahan warna biru dongker, keadaan muka berdarah. Saya laporkan ke anggota polisi yang saya kenal,” katanya.
Dihubungi melalui telepon seluler, Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono memastikan, hasil pemeriksaan membuktikan bahwa yang bersangkutan bukan penculik anak seperti isu yang beredar di masyarakat. “Berita penculikan anak itu hoax,” katanya.
Indra meminta warga untuk tidak terprovokasi dengan isu penculikan anak, tetapi warga tetap harus waspada dan tidak main hakim sendiri. “Kemudian jika ada hal-hal yang mencurigakan agar segera melapor,” katanya.
Sumiyati, saudara kandung Ruja’i mengaku, korban pemukulan warga itu dari kecil memiliki penyakit epilepsi dan depresi. ” Iya (Ruja’i-red) pergi dari rumah Rabu (31/10) lalu dengan alasan mau mencari istrinya yang pergi lantaran ketakutan. Namun enggak balik lagi, tahu-tahu ada di Polres,” katanya. (Herman/RBG)