CILEGON – Pembangunan kontruksi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya Unit 9 dan 10 di Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, akan ditangani Doosan Heavy Industries and Construction. Dalam pelaksanaannya, perusahaan asal Korea itu akan bekerja sama dengan PT Hutama Karya.
Pembangunan kontruksi diperkirakan dimulai pada Juli mendatang setelah pematangan lahan serta pengujian struktur tanah area proyek selesai dilakukan oleh tim dari PT Indonesia Power (IP).
Anggota Proyek Unit 9-10 PLTU Suralaya Roni Sirait menjelaskan, konstruksi diperkirakan akan berlangsung kurang lebih selama lima tahun. Pembangunan tersebut memakan waktu cukup lama karena melalui banyak tahapan, mulai dari tahapan sipil hingga teknologi.
BACA BERITA TERKAIT: Perusahaan Korea Bakal Tangani Proyek PLTU Jawa 9-10
Unit untuk memasok kebutuhan listrik Jawa dan Bali itu akan dibangun di atas lahan seluas 76 hektare, 56 hektare di antaranya akan dibangun untuk kebutuhan mesin. Sedangkan sisanya untuk kebutuhan penunjang lainnya, seperti ruang terbuka hijau dan perkantoran.
Sebelum konstruksi proyek senilai Rp40 triliun itu dimulai, pihaknya mengaku masih melakukan sejumlah persiapan, misalnya pengetesan struktur tanah atau soil test dan juga me-review dokumen teknis. Soil test dilakukan untuk mengetahui kandungan lapisan tanah serta mencari titik batuan keras.
Roni melanjutkan, setelah konstruksi selesai akan dilakukan pengetesan untuk memastikan pembangunan itu sesuai dengan perencanaan dan target yang telah ditetapkan. “Setelah diuji bagus, ya langsung terkoneksi ke jaringan,” ujar Roni. (Bayu Mulyana/Aas)
BACA selengkapnya di koran Radar Banten atau versi digital di epaper.radarbanten.co.id. Saksikan juga di Banten Raya TV pada program SELAMAT PAGI BANTEN (07.00 WIB), BANTEN SIANG (13.00 WIB), BANTEN PETANG (17.00 WIB) dan BANTEN MALAM (21.00 WIB) di channel 50 UHF/702 MHz, atau melalui streaming www.barayatv.com/live.