SERANG – Upaya penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di trotoar dan sempadan jalan Pasar Induk Rau Kota Serang tak main-main. Setelah sempat ditolak pedagang, Walikota Serang Syafrudin turun tangan melakukan mediasi, Kamis (5/9).
Tindaklanjut dari mediasi, pedagang bersedia dipindahkan ke dalam dan Pemkot akan membentuk tim uji kelayakan bangunan gedung. Jumat (6/9) tahapan pembersihan pun dilakukan di area Pasar Rau. Agenda Jumat bersih ini dipimpin langsung Walikota Serang Syafrudin bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Serang.
Di antaranya, Satpol PP Dani Kusna, Kepala DLH Ipyanto, Kepala Disdagperinkop dan UKM Yoyo Wicahyono, Kepala Bappeda Nanang Saefudin, Kepala Dinkes Iqbal, Kepala Disporapar Ahmad Zubaedillah, Kepala Disnakertrans Ahmad Benbela. Turut serta Komandan Kodim 0602/Serang Kolonel Mudjiharto dan Direktur PT Pesona Banten Persada.
Agenda pembersihan sampah dilakukan mulai kawasan Terminal Cangkring, lalu menyisir sisi selatan. Dilanjutkan di sisi depan, sisi utara dan belakang pasar yang masih tampak kumuh. Melibatkan Forkopimda dan pedagang, tumpukan sampah diangkut dengan armada truk dan motor gerobak.
Syafrudin mengatakan, Jumat bersih dilakukan sebagai tindaklanjut kesepakatan antara Pemkot dan PKL untuk pemindahan pedagang di luar ke dalam area pasar. “Mudah-mudahan kegatan ini dilaksanakan dengan rutin. Saya meminta kepada Pol PP untuk bisa menertibkan pedagang yang berdagang di lokasi terlarang,” katanya di sela-sela acara.
Setelah pedagang semuanya dipindahkan ke dalam area pasar, ucap Syafrudin, pihaknya akan memasang pot – pot bunga untuk memperindah area luar pasar. Kemudian, pemasangan rambu-rambu lalu lintas di sekitar pasar. “Ini agar lalu lintasnya lancar. Dan parkir tidak sembarangan sehingga tidak lagi macet,” katanya.
Menurutnya, penataan dilakukan agar Pasar Rau menjadi rapi, bersih dan nyaman. Dengan begitu, kata Syafrudin, pembeli menjadi nyaman dan pedagang berjualan pada lokasi yang memang diperuntukan untuk berdagang. “Jadi tidak ada lagi yang jualan di trotoar dan bahu jalan. Juga terminal Cangkring ini. Semua harus aturan,” jelasnya,
Ke depan, penataan juga akan dilakukan lebih teratur. Pedagang akan ditempatkan sesuai dengan jenis dagangannya. Hal ini untuk memudahkan pembeli saat mencari kebutuhan. “Misanya jual sayur di atas, di bawah jangan jual sayur, karena yang atas pasti enggak laku,” contohnya.
Kata Syafrudin, kebersihan tidak hanya saat ini saja. Akan tetapi, Ia sudah menginstruksikan Satpol PP untuk stay agar para pedagang tidak kembali ke jalan atau trotoar. “Percuma dibersihkan kalau pedagangnya balik lagi. Jadi kalau sudah ditertibkan tolong dipertahankan,” serunya. (Ken Supriyono)