SERANG – Jelang HUT ke-19 Provinsi Banten, seratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Provinsi Banten mengkritisi kinerja Gubernur Banten Wahidin Halim. Massa PMII yang berunjuk rasa di depan kantor gubernur, KP3B, Kota Serang, Selasa (1/10), menilai Wahidin Halim tidak menepati janji politiknya saat Pilgub Banten 2017.
Pantauan Radar Banten, mahasiswa tiba di kantor gubernur sekira pukul 14.30 WIB. Mereka mendesak Gubernur untuk memenuhi janji politiknya dalam menyejahterakan masyarakat.
Setengah jam melakukan orasi, mahasiswa mulai terpancing emosinya lantaran hanya ditemui Sekda Banten Al Muktabar. Kehadiran Sekda tidak digubris. Bahkan beberapa pengunjukrasa mencoba mengusir kehadiran Sekda.
Kericuhan pun tak terelakan lantaran pengunjukrasa melempari Sekda Banten dengan air mineral. Rombongan Sekda kemudian menjauhi pengunjukrasa.
Beberapa mahasiswa bahkan membakar ban bekas untuk mendesak Gubernur menemui mereka. Tak cukup disitu, mahasiswa pun mencoba menerobos gerbang kantor gubernur yang dijaga ketat aparat kepolisian.
Sekira pukul 15.30 WIB, Gubernur Wahidin Halim yang menemui mahasiswa bersedia menyerap aspirasi PMII.
Pada kesempatan itu, WH menyampaikan kinerjanya selama memimpin Banten bersama Wagub Andika Hazrumy sejak 2017. “Selama ini Provinsi Banten telah menggratiskan biaya pendidikan SMAN, SMKN, dan SKh Negeri berbentuk biaya operasional sekolah daerah karena kewenangan provinsi hanya mengurus SMA dan SMK,” kata WH, Selasa (1/10).
Di bidang kesehatan, lanjut dia, Pemprov telah hadir di tengah masyarakat. “Kesehatan merupakan kewajiban pemerintah. Pemerintah harus hadir dalam pelayanan kesehatan. Bagaimana mampu bersaing kalau masyarakatnya tidak sehat,” tegasnya.
Terkait infrastruktur, WH mengklaim hampir semua jalan provinsi telah diperbaiki. “Ayo mahasiswa ikut melihat langsung ke lapangan, kalau ada yang tidak puas dengan penjelasan saya. Silakan kirim kritikan secara tertulis,” tantang WH.
Menyikapi pernyataan WH, Ketua PMII Provinsi Banten Ahmad Solahudin mengaku tidak puas dengan jawaban Gubernur. “Kita tidak puas, masih banyak janji politik WH yang belum dipenuhi. Banten 19 tahun menjadi provinsi, masih banyak warganya yang hidup miskin dan jadi pengangguran,” ungkapnya. (Deni S)