SERANG – Bank Banten mencatatkan perbaikan kinerja dari sejumlah indikator keuangan perseroan. Berdasarkan laporan keuangan Bank Banten pada triwulan I tahun 2020, perseroan berhasil meningkatkan kinerja khususnya terkait dengan efisiensi.
Perbaikan kinerja antara lain terjadi pada peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 17,1 persen dari Rp3,515 miliar pada triwulan I 2019 menjadi Rp13,113 miliar pada triwulan I 2020. Pendapatan operasional selain bunga meningkat 5,1 persen dari Rp9,314 miliar pada triwulan I 2019 menjadi Rp9,788 miliar pada triwulan I 2020. Perbaikan kinerja tersebut juga diikuti dengan penurunan beban operasional selain bunga sebesar 32,3 persen dari Rp54,395 miliar pada triwulan I 2019 menjadi Rp36,832 miliar pada triwulan I 2020.
Dengan adanya perbaikan pada tiga pos keuangan tersebut, Bank Banten dapat menekan kerugian tahun berjalan sebesar 39,9 persen dari Rp55,795 miliar pada triwulan I 2019 menjadi Rp33,542 miliar pada triwulan I 2020. Selain itu, non performing loan (NPL) netto mengalami perbaikan sebesar 0,91 persen dari 4,92 persen pada Desember 2018 menjadi 4,01 persen pada Desember 2019.
Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengungkapkan, saat ini perseroan sedang memperkuat model bisnis perseroan dengan mengombinasikan keselarasan portofolio kredit konsumtif dan produktif. “Sehingga kinerja perseroan masih dapat ditingkatkan dan berjalan dalam koridor pengelolaan risiko yang lebih baik,” katanya, Selasa (14/4).
Ia mengungkapkan, manajemen Bank Banten terus melakukan berbagai upaya guna perbaikan dan penguatan struktur keuangan. Saat ini sedamh menjalankan rencana aksi korporasi dengan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue untuk meningkatkan modal inti perseroan. Jumlah maksimum saham baru yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya sebesar 400 miliar lembar saham atau setara dengan 40 persen dari modal dasar dengan nilai nominal Rp8 per lembar saham.
“Sehingga nantinya struktur modal perseroan akan meningkat sebanyak-banyaknya Rp3,2 triliun,” katanya.
Meskipun di tengah kondisi pasar keuangan yang berfluktuasi, Bank Banten optimistis untuk tetap melaksanakan aksi korporasi tersebut. “Kami juga terus mencermati perkembangan kondisi pasar seraya memetakan nilai penawaran yang terbaik bagi perseroan dan para pemangku kepentingan,” katanya.
Ia menambahkan, berbagai mekanisme pelaksanaan aksi korporasi pun tetap dijalankan Bank Banten sesuai dengan ketentuan dari regulator. Saat ini proses aksi korporasi tengah memasuki tahap registrasi pertama OJK. Bank Banten menerima hasil telaahan dari OJK dan sedang melengkapi tambahan informasi atas pernyataan pendaftaran yang disampaikan tersebut.
“Walaupun pandemi COVID-19 berpotensi untuk memundurkan jadwal aksi korporasi yang ditentukan, yang paling penting adalah proses penguatan permodalan Bank Banten tetap berjalan di tahun 2020,” katanya. (skn/aas)