LEBAK – Rapid test untuk skrining awal Covid-19 secara drive thru di Kabupaten Lebak tidak mencapai target sebanyak 1.000 orang. Jumlah warga yang dirapid test pada hari pertama hanya sebanyak 520 orang, dengan rincian satu orang reaktif dan 519 orang non-reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Triatno Supiyono mengatakan, satu dari 520 orang yang mengikuti rapid test terkonfirmasi reaktif. Karena itu, Dinkes Banten bersama Dinkes Lebak akan menghubungi orang tersebut untuk diuji SWAB dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
“Jadi, Dinkes Provinsi Banten akan menghubungi orang yang reaktif. Kalau yang non reaktif enggak akan dihubungi melalui pesan WhatsApp atau telepon seluler,” kata Triatno Supiyono kepada Radar Banten, Rabu (1/7).
Lelaki berkacamata ini berharap, warga yang dinyatakan reaktif dapat bekerja sama dengan petugas medis. Tujuannya untuk mencegah penyebaran virus corona kepada keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Karena itu, dia harus disiplin dan mau melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sampai hasil uji SWAB-nya keluar.
“Kita akan berikan pemahaman terhadap warga yang hasil rapid test-nya reaktif. Saya harap kooperatif, karena yang bersangkutan belum tentu positif corona. Kalau ingin pasti, kita harus nunggu hasil uji SWAB terlebih dahulu,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinkes Banten dan Dinkes Lebak menggelar rapid test untuk skrining awal Covid-19 secara drive thru di Jalan Alun-Alun Barat Rangkasbitung. Pengendara roda empat dan roda dua diberhentikan petugas untuk mengikuti rapid test massal. Setelah itu, para pengendara dipersilahkan melanjutkan perjalanan. (Mastur)