SERANG–Plt Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Serang Wachyu Budhi Kristiawan meminta warga Kota Serang tidak membeli barang dari pedagang kaki lima (PKL). Langkah itu diambil agar persoalan PKL di Kota Serang dapat diselesaikan.
“Harusnya masyarakat juga sadar, kok malah mau beli di PKL. Kalau di Bandung, yang beli di PKL didenda. Itu bukan penjualnya yang didenda, tapi malah pembelinya. Maka mungkin ini bisa jadi salah satu cara untuk menata PKL,” kata Wachyu ditemui di salah satu hotel di Kota Serang, Jumat (29/1).
Kata Wachyu, permasalahan PKL akan terus muncul dan tidak akan pernah selesai, meskipun program penataan PKL masuk dalam program 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Serang.
“Tapi kenyataannya akan selalu muncul setiap tahun. Kalau menurut saya, gak akan pernah beres,” katanya.
Wachyu mengatakan, penataan PKL kembali masuk pada program mendesak dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2022, sehingga diharapkan dapat terselesaikan secara perlahan.
“Ya penataan PKL masih menjadi permasalahan mendesak yang harus segera diselesaikan. Ini berbarengan dengan penanganan jaringan transportasi kota dan penanganan Covid-19, sekaligus new normal-nya,” ujarnya.
Dia menjelsakan, penataan PKL tidak lepas dari aturan diperbolehkan dan dilarang. Seperti diperbolehkan di tempat tertentu dan dilarang di tempat tertentu.
“Mereka pengennya diatur, kita sudah sediakan di Kepandean, tapi lihat terisi tidak di sana, katanya pengen diatur setelah diatur kemana tuh? Intinya itu soal diaturnya,” terangnya.
Sebelumnya, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin, mengatakan Pemkot Serang tetap akan mengedepankan beberapa program pada 2022. Di antara program mendesak yang masih belum bisa terselesaikan di tahun sebelumnya, seperti persoalan PKL, kemacetan dan penanganan sampah dan banjir, hingga penanganan Covid-19.
“Kita masih ada program prioritas, di antaranya revitalisasi alun-alun, Masjid Agung Ats-Tsauroh, rumah tidak layak huni (RTLH-red) dan lain-lain. Program mendesak kita masih tetap berkutat di PKL, kemacetan, dan genangan air,” katanya. (rbnn/nda)