LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Kebutuhan konsumsi beras tahun ini untuk penduduk Kabupaten Lebak sebanyak 1,2 juta jiwa mencapai 148.497 ton atau 12.375 ton per bulan.
Karena itu, Dinas Pertanian (Distan) Lebak menyatakan kebutuhan beras di Kabupaten Lebak relatif aman dan tidak terjadi kelangkaan beras selama ramadan dan Idul Fitri tahun 2023.
“Kalau berdasarkan angka luas panen dan perkiraan produksi, insya allah kebutuhan beras aman jelang ramadan dan lebaran Idul fitri tahun ini. Luas panen Januari – Maret mencapai 45.290 hektare perkiraan produksi beras Januari – Maret mencapai 148.913 ton,” kata Kepala Distan Lebak Rahmat, Jumat 10 Februari 2023.
Produksi pangan di Kabupaten Lebak selama ini di atas rata-rata nasional. Sepanjang tahun lalu produksi di Kabupaten Lebak mencapai 707.252 GKP atau mampu mencapai 330.640 ton dalam bentuk padi atau surflus 183.213 ton dari kebutuan betas 147.428 ton.
“Saat ini sebagian petani sudah mulai memasuki panenm diperkirakan puncak musim panen Maret-April mendatang,” kata mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lebak ini.
Menurut dia, untuk memenuhi ketahanan pangan pihaknya akan terus mendorong peningkatan produksi gabah karena, Kabupaten Lebak merupakan daerah lumbung pangan di Provinsi Banten.
“Dengan kondisi terus mengalami peningkatan alias surplus setiap tahunnya, kami yakin Lebak dapat menjadi pemasok beras bagi wilayah DKI Jakarta,” katanya.
Sementara itu Hapid, kelompok petani Sinar Mekar, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar mengatakan, sawah miliknya seluas empat ribu meter dalam waktu dekat memasuki musim panen. Karenanya ia tak hawatir jelang ramadan dan lebaran Idul fitri tidak akan kekurangan beras.
“Insya allah bulan depan sudah mulai panen. Jadi pas ramadan tak perlu hawatir untuk kebutuhan beras,” katanya.
Menurut dia, pada musim tanam (MT) kali ini, petani setempat sangat ditunjang oleh pasokan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Bukan hanya itu, dia juga mengaku beruntung terbebas dari serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau hama pengganggu.(*)
Reporter: Nurabidin
Editor : Merwanda