CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID – Lulusan SMA dan SMK di Kota Cilegon belum penuhi kebutuhan industri.
Saati ini, lulusan SMAdan SMK di Kota Cilegon yang terserap oleh industri di Kota Cilegon masih sangat minim. Hal itu lantaran kompetensi dari lulusan SMA dan SMK tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan industri.
Anggota DPRD Provinsi Banten dari Daerah Pemilihan Kota Cilegon Dede Rohana Putra menjelaskan, penyebab lulusan SMA dan SMK Cilegon belum penuhi kebutuhan industri lantaran tidak adanya link and match antara sekolah dengan industri.
“Pendidikan di Kota Cilegon ini yang kurang kerja sama dengan industri, link and match-nya, makanya masih banyak lulusan SMA dan SMK tidak terserap ke industri,” papar Dede Rohana, Selasa 2 Mei 2023.
Dede melanjutkan, saat ini, baru sekira 20 persen lulusan SMA SMK di Kota Cilegon yang terserap oleh industri.
Selain tidak adanya link and match antara sekolah dan industri, penyebab lain hal itu terjadi karena tidak seimbangnya lulusan dengan jumlah peluang kerja di Kota Cilegon.
Dikatakan Dede, industri di Kota Cilegon adalah industri padat modal yang memiliki risiko tinggi dan menerapkan teknologi dalam pengoperasiannya.
Karena itu, industri di Kota Cilegon banyak merekrut tenaga kerja dengan pendidikan lebih tinggi, dengan kualifikasi minimal strata satu atau S1.
Di sisi lain, jumlah perusahaan subholding yang menggunakan tenaga kerja dengan pendidikan SMA dan SMK tidak sebanding dengan jumlah lulusan.
“Jumlah lulusan SMA, SMK di Kota Cilegon setiap tahun mencapai 3 ribu orang, sedangkan peluang di subholding tidak sebanyak itu,” lanjut Dede.
Untuk itu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai perlu ada koordinasi antara sekolah dengan industri.
Saat ini Kurikulum Merdeka Belajar bisa menjadi peluang. Sekolah dapat mengkhususkan bidang tertentu sebagai konstentrasi pelajaran. Misalnya sekolah khusus kimia atau bidang lain yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja di Kota Cilegon.
“Sekarang sudah ada Kurikuilum Merdeka, kalau memang mau dikhususkan, misalnya SMK kimia, itu bisa,” tuturnya.
Kemudian, pemerintah daerah pun diharapkan mampu mendorong industri padat karya masuk ke Kota Cilegon. Karena jenis industri ini membutuhkan banyak tenaga kerja.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendorong industri padat karya masuk ke Kota Cilegon adalah dengan memberikan kemudahan atau penawaran kepada para pelaku industri.
Misalnya, memberikan intensif kepada industri pada karya sebagai kompensasi dari tingginya Upah Minimum Kota (UMK) Kota Cilegon.
Reporter: Bayu Mulyana
Editor: Aas Arbi