RADARBANTEN.CO.ID – Menikah adalah salah satu ibadah terpanjang dalam hidup sekaligus ibadah yang paling nikmat.
Menikah juga dapat menjauhkan seseorang dari maksiat. Oleh karenanya setiap kebaikan yang di lakukan adalah sebuah ibadah dan mendapat pahala dari Allah.
Untuk menikah, tentunya harus melamar seseorang terlebih dahulu. Seorang pemuda yang ingin menikah harus melamar wanita yang diinginkannya dan baik baginya.
Ada banyak kisah tentang pernikahan yang mengandung banyak hikmah dan pelajaran. Salah satunya adalah kisah tentang seorang pemuda miskin yang ingin melamar perempuan kaya.
Kisah ini diceritakan oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah dalam YouTube SAP Channel.
Yuk langsung saja kita simak ceritanya!
Suatu ketika ada seorang wanita yang lahahir dari keturunan kaya raya, Banyak yang ingin meminangnya tetapi tidak ada yang berhasil.
Sudah banyak para pemuda yang ditolak lantaran tidak ayah dari wanita ini tidak menyetujuinya. Pada suatu hari, datanglah seorang pemuda, sebut saja si Fulan.
Fulan ingin melamar wanita itu. Sebut saja wanita itu bernama Aisyah. Sebelum berangkat ke rumah Aisyah, Fulan sempat bertanya kepada temannya apa yang akan terjadi.
“Orang yang lebih sukses dari kamu saja mundur, apalagi kamu, Fulan.” Jawab temannya.
Tanpa memperdulikan ucapan temannya, Fulan dengan percaya diri berangkat ke rumah Aisyah dengan tujuan ingin melamar Aisyah.
Sesampainya di sana, calon mertua Fulan melemparkan pertanyaan yang sama dengan pemuda-pemuda yang datang sebelumnya.
“Mau dikasih berapa anak saya?” Tanya ayah Aisyah.
Fulan pun menjawab pertanyaan calon mertuanya dengan percaya diri, “Bapak minta berapa?”
Padahal keadaan Fulan ketika itu tidak memiliki cukup banyak uang untuk bertanya seperti itu.
Karakternya dalam menjawab pertanyaan dengan percaya diri sangat khas dengan pekerjaan Fulan ketika itu, seorang makelar.
Ayah Aisyah menjawab, “15 juta tidak apa-apa, anda sanggup?”
Dengan entengnya Fulan menjawab “Cuma 15 juta saja paman?”
“Masa anak yang paman rawat dari kecil sampai sekarang sudah dewasa hanya dikasih 15 juta saja? Saya akan beri dia 1 miliar paman!” Ucapnya enteng.
Ayah Aisyah tentu saja terkejut mendengar jawaban Fulan. Bagaimana tidak? penampilannya tidak memperlihatkan pemuda yang memiliki uang sebanyak itu, terlihat hanya seperti pemuda biasa.
Belum selesai Fulan berbicara, ia menambahkan “Tapi sekaraang saya belum punya uang, Pak.”
Sontak ayah Aisyah tertawa mendengar ucapan si Fulan. Tetapi sangat di luar prediksi. Pemuda miskin seperti Fulan lah yang lamarannya diterima oleh ayah Aisyah.
Setelah itu Fulan langsung keluar dari kediaman Aisyah. Ia bercerita kepada teman-temannya kalau lamarannya diterima.
Kabar itu membuat kawan-kawannya terheran heran. Bagaimana mungkin pemuda miskin ini bisa diterima oleh ayah Aisyah sedangkan pemuda-pemuda yang melamar sebelumnya ditolak.
Hari-demi hari berlalu, pernikahan pun telah dilaksanakan dengan mahar utang 1 miliar tersebut.
Menurut Ustadz Syafiq Riza, memang di dalam Islam tidak ada larangan memberikan mahar dengan cara mengutang.
Fulan ini adalah satu-satunya menantu yang paling miskin dibanding menantu ayah Aisyah yang lainnya.
Suatu ketika semua keluarga Aisyah sedang berkumpul dan membahas tentang durian. Fulan tiba-tiba izin keluar rumah. Rupanya ia pergi ke rumah temannya dan meminjam uang sebesar 20 ribu.
Temannya bertanya, “Untuk apa duit 20 ribu ini?”
Fulan menjawab, “Ini untuk beli durian, mertua ana pingin beli durian.”
Setelah membeli durian, Fulan kembali lagi ke rumah dengan membawa durian untuk mertuanya.
Ketika yang lain masih sibuk membicarakan durian, Fulan datang membawa durian dan memberikan kepada mertuanya.
Kemudian ia berkata, “Pak, maaf saya hanya mampu memberikan durian sederhana ini, semoga rasanya enak dan bapak menyukainya.”
Mertua Fulan tersentuh dan seketika jatuh cinta dengan perlakuannya. Di saat menantu kayanya yang lain hanya sibuk membicarakan durian, Fulan lah satu-satunya menantu yang langsung memberinya.
Setelah kejadian itu berlalu, Fulan menjadi menantu kesayangannya. Bahkan nenek Aisyah pun sangat menyayanginya karena sifat dan wataknya yang baik.
Fulan selalu bersyukur atas segala keadaan hidup yang dijalaninya. Ia deiberikan kecerdasan oleh Allah sehingga bisa berpikir lebih cepat dari yang lain dan diberikan kaki untuk berjalan melakukan kebaikan.
Suatu ketika Fulan dipanggil oleh nenek Aisyah. Ternyata ia ingin memberinya uang kepada Fulan saking sayangnya dengan pemuda itu.
“Fulan, nenek ingin memerikan sesuatu kepadamu,” ucap nenek Aisyah.
“Apa kah itu, nek?” Jawab Fulan penasaran.
“Nenek memiliki uang 500 juta, ambilah, itu untukmu.”
Fulan terkejut dengan ucapan si Nenek. Tetapi dalam keadaan seperti itu pun dia masih sanggup menghibur orang.
“Besar sekali, nek. Lebih baik nenek berikan saja kepada cucuk nenek, Aisyah. Biar saya nanti yang pinjam uang itu,” ucapnya sambil nyengir.
Akhirnya nenek itu memberikan uangnya kepada Aisyah. Seperti ucapan Fulan sebelumnya, uang yang ada di Aisyah ia pinjam untuk modal usaha.
Hari demi hari berlalu, akhirnya karena kedisiplinan kerja dan istiqomahnya Fulan, ia berhasil mendapatkan untung 1 miliar dan mengembalikan uang tersebut kepada Aisyah. Rumah tangga Fulan dan Aisyah akhirnya berjalan lancar dengan limpahan rejeki yang lebih dari cukup berkat kesabaran dan usaha keduanya.
Dalam ceramahnya Ustadz Syafiq Riza juga menyampaikan bahwa Allah berfirman, yang intinya: “Jika mereka orang-orang fakir yang kalian nikahkan, maka Allah yang akan mencukupi..”
Rasulullah SAW bersabda yang intinya nikahilah seorang perempuan karena 4 hal. Yang pertama karena kekayaannya, yang kedua karena nasabnya yang mulia, yang ketiga akrena kecantikannya, dan yang keempat karena agamanya.