CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Kabar penipuan dengan modus penerimaan karyawan alias lowongan kerja di PT Doosan Heavy Industries Indonesia dan PT Indonesia Power (IP) menyeruak.
Berdasarkan informasi yang diterima, jumlah korban modus penipuan tersebut sebanyak 170 orang.
Total jumlah kerugian yang dialami para korban mencapai Rp 90 juta.
PT Doosan adalah main contractor pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Unit 9 & Unit 10 yang berada tak jauh dengan kawasan PLTU PT IP di Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Salah satu korban, Muhammad Dawabi menceritakan, pelaku penipuan adalah warga Kecamatan Keramatwatu, Kabupaten Serang.
Modus yang digunakan oleh pelaku dalam menjalankan aksi penipuan itu adalah dengan menyebarkan informasi lowongan kerja di PT Doosan dan PT IP.
Untuk meyakinkan korban, pelaku membawa sejumlah dokumen dengan logo PT Doosan dan PT IP.
“Ada 170 orang yang jadi korban, dari dalam Cilegon dan luar daerah Cilegon,” ujar Dawabi, Rabu, 31 Mei 2023.
Dawabi melanjutkan, awalnya pelaku meminta uang sebesar Rp 300 ribu dengan alasan administrasi kepada setiap korban.
Selanjutnya, pelaku meminta uang kembali kepada sejumlah korban yang kekurangan persyaratan administrasi.
Tidak berhenti sampai di situ, bagi korban yang dinyatakan lolos tahap selanjutnya, kembali dimntai uang.
“Jadi kerugian uang variasi, dari Rp 300 ribu sampai Rp 2 juta, kalau akumulasi total kerugian sampai Rp 90 juta,” papar Dawabi.
Dawabi menceritakan, untuk mendapatkan uang itu para korban rela melakukan apa pun hingga menjual barang pribadi.
Karena itu, korban berharap agar uang yang sudah dikeluarkan bisa dikembalikan kepada mereka.
Korban pun berharap, dengan terkuaknya informasi penipuan ini bisa memutus rantai penipuan dengan modus rekrutmen karyawan.
Para korban, menurut Dawabi, memiliki bukti berupa transfer serta percakapan di aplikasi WhatsApp dengan pelaku.
HRM PT. Doosan Heavy Industries Indonesia, Rita Juhaidar, menjelaskan jika aksi penipuan itu tidak ada kaitan dengan PT Doosan.
“Memang tidak ada kaitan sama sekali, kami tidak kenal dan tidak pernah berhubungan dengan pelakunya. Memang si korban juga bilang Doosan dan IP, saya klarifikasi bahwa kami tidak berhubungan dengan kegiatan tersebut,” ujar Rita. (*)
Reporter: Bayu Mulyana
Editor: Agus Priwandono