LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mencatat, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Lebak tahun 2023 mencapai 602 kasus dan empat orang meninggal dunia.
Kasus BDD tersebar di 25 kecamatan dari 28 kecamatan di Kabupaten Lebak.
“Hingga pertengahan Desember 2023 ini kasus DBD di Lebak mencapai 602 kasus dan empat orang meninggal dunia,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak, Rohmat, Selasa, 19 Desember 2023.
Dia mengatakan, daerah perkotaan paling banyak ditemukan kasus yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti itu, yakni Kecamatan Rangkasbitung mencapai 146 kasus dan satu orang meninggal dunia, Kecamatan Maja sebanyak 69 kasus, dan Kecamatan Cibadak sebanyak 66 kasus.
“DBD masih menjadi perhatian kami. Apalagi di akhir tahun yang telah memasuki musim penghujan, dimana biasanya DBD akan meningkat,” imbuhnya.
Rohmat mengingatkan masyarakat agar selalu menerapkan pola hidup sehat dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menguras bak air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang yang menjadi tempat nyamuk.
“Ya, gerakan 3M Plus dan PSN ini sangat efektif untuk menghindari munculnya jentik nyamuk aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD,” ujarnya.
Rohmat mengatakan, hanya tiga kecamatan yang 0 persen kasus DBD di Lebak. Yaitu, Kecamatan Cilograng, Bojongmanik, dan Cirinten.
“Sebaran DBD merata. Bila dulu hanya Kecamatan Rangkasbitung saja, tapi kini hampir di semua kecamatan di Lebak. Menjaga kebersihan bukan hanya dilakukan perorangan saja, tapi harus oleh semua elemen masyarakat,” imbuhnya.
Kepala Dinkes Lebak, Triatno Supiyono, menambahkan, berbagai upaya dilakukan Dinkes Lebak untuk mencegah wabah DBD di Lebak. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN dan 3M Plus.
“DBD harus menjadi perhatian kita bersama karena DBD ini jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. DBD dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD,” katanya. (*)
Reporter: nurabidin
Editor: Agus Priwandono