SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sopir truk yang biasa beroperasi di wilayah Kabupaten Serang mengeluhkan sulitnya untuk mencari Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kabupaten Serang. Kondisi tersebut bahkan sudah terjadi sejak satu bulan terakhir.
Pantauan di salah satu SPBU di Kabupaten Serang yaitu di SPBU Pelamunan, Kecamatan Kramatwatu, terlihat antrean kendaraan truk terjadi di dalam SPBU.
Puluhan kendaraan truk tersebut mengantre agar mendapatkan giliran untuk mengisi solah di SPBU tersebut. Terlihat pula salah seorang petugas SPBU Pelamunan mengatur kendaraan truk yang akan mengisi bahan bakar. Hal itu agar tidak terjadi penumpukan dan menutupi jalur dari gudang sementara yang berada tepat di samping SPBU.
Bahkan, tak sedikit pula truk-truk yang keluar dari antrean lantaran lamanya mereka menunggu giliran untuk diisi.
Salah seorang sopir truk, Solihin mengatakan, kondisi sulitnya mencari bahan bahak tersebut sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Bahkan dirinya mengaku pernah mengalami kehabisan solar di jalan saat mencari SPBU yang masih memiliki stok solar.
“Kurang lebih satu bulan, susah nyari solar. Kadang sampe kehabisan solar di jalan,” katanya saat ditemui di SPBU Pelamunan, Rabu 20 Desember 2023.
Ia mengaku tidak mengetahui kenapa alasannya solar sangat susah dicari belakangan ini. Kondisi tersebut tentunya dikeluhkan oleh para sopir lantaran membuat para sopir kesusahan untuk menjalankan aktifitas sehari-hari. “Enggak tau mau naik atau enggak, pokoknya susah dicarinya,” katanya.
Ia mengaku telah berkeliling ke beberapa SPBU untuk mencari solar. Namun banyak dari SPBU yang sudah didatanginya mengalami kehabisan stok. Bahkan SPBU yang masih memiliki stok solar, antreannya panjang.
“Ke (SPBU) Taman Kopassus tutup, ke Kramatwatu kosong, Toyomerto kosong, di lingkar juga kosong tapi truk-truknya masih pada ngantre tadi,” terangnya.
Ia sendiri mengaku sudah mengantre di SPBU Pelamunan selama kurang lebih satu jam lamanya. Namun belum mendapatkan giliran untuk mengisi.
Lebih lanjut ia berharap agar kondisi dapat segera normal sehingga tidak mengganggu aktivitas para sopir.
“Tentu bagi kita solar kebutuhan utama lah, soalnya tiap hari ke pabrik ngambil barang. Kalau enggak ada solar ya bingung. Kita kadang nyari sampe ke Merak, Ciwandan enggak dapet. Semoga bisa segera stabil lah,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Aditya