PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dalam upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Pandeglang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang menyelenggarakan pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP).
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari mulai 5 hingga 7 Maret di Hotel S’Rizki Pandeglang.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Pandeglang, Encep Hermawan mengungkapkan, kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan Tanoto Foundation.
“Kerjasama ini menjadi langkah nyata dalam menindaklanjuti isu Prioritas Nasional yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,” ungkapnya, Selasa 5 Maret 2024.
Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Pandeglang, Encep Hermawan mengatakan, pentingnya dukungan dari semua pihak dalam upaya pengentasan stunting di Kabupaten Pandeglang.
Menurutnya, dukungan yang diberikan oleh Tanoto Foundation dalam program pengentasan stunting di Pandeglang memiliki dampak yang positif.
“Hal ini tercermin dari analisis bersama antara Tanoto Foundation dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang menegaskan peran penting tokoh masyarakat. Sebagai langkah konkret, kami bersama Tanoto Foundation mengundang para tokoh agama untuk menjalani pelatihan terkait stunting, sehingga mereka dapat menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat dengan lebih efektif,” ucapnya.
Encep menegaskan, bahwa kegiatan ini bukan yang pertama kalinya dilakukan, karena sebelumnya pihaknya telah mengundang Penyuluh Agama Islam (PAI) dari setiap kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
“Kami telah mengundang ketua PAI untuk mendapatkan edukasi tentang stunting, mengingat peran mereka dalam membina minimal 3 Majelis Ta’lim. Dengan demikian, mereka dapat memberikan penyuluhan dan edukasi terkait stunting di majelis-majelis yang mereka bina,” jelasnya.
Perwakilan dari Tanoto Foundation,
Maksudi mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang sejak tahun 2021 untuk mempercepat penanggulangan stunting.
“Salah satu fokus kami adalah pada pilar kedua, yaitu Perubahan perilaku. Salah satu pencapaian yang kami targetkan adalah penyusunan Dokumen Strategi (Stratur) Komunikasi Perubahan Perilaku, yang mencakup rencana kerja yang melibatkan berbagai OPD terkait di Kabupaten Pandeglang untuk mengatasi stunting,” katanya.
Maksudi melanjutkan, dengan melibatkan tokoh agama dalam upaya menurunkan angka stunting menjadi sangat penting, mengingat budaya masyarakat Pandeglang yang patuh terhadap ajaran agama.
“Ya dengan melibatkan tokoh agama, diharapkan dapat membantu dalam penyuluhan dan mensosialisasikan program penurunan stunting, misalnya melalui pengajian atau kegiatan keagamaan lainnya,” tambahnya.
Ia menambahkan, secara nasional, tren penurunan angka stunting di Kabupaten Pandeglang cukup signifikan, dari 37,8 persen pada tahun 2022 menjadi 8,4 persen pada tahun 2023. (*)
Editor: Bayu Mulyana